KORANSERUYA.COM–Norjani, seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sempat menolak diobati setelah berkali-kali digigit king kobra saat melakukan atraksi, Sabtu (25/1/2020) lalu. Bahkan, saat digigit, Norjani masih bisa tertawa.
Namun tragis, tawa Norjani itu adalah tawa terakhir bagi sanak keluarganya. Sebab, akibat gigitan king kobra tersebut, pawang ini tewas tragis. Dia hanya mampu bertahan 2,5 jam setelah digigit atau dipatuk king kobra sepanjang sekitar 5 meter.
BACA JUGA
27 Tahun Tidak Mandi, Rambut Wanita Ini Dipenuhi Tikus dan Kecoa
DPRD Palopo Setujui Pinjaman Pemkot Sebesar Rp103 Miliar untuk Bangun Menara Payung
Norjani meninggal dunia di usia ke-70. Sebelum meninggal dunia, Norjani masih tertawa beberapa saat setelah pergelangan tangan kanannya dipatuk king kobra.
Kabar Norjani meninggal setelah diserang king kobra pun menghebohkan Kalimantan Barat. Bahkan, video Norjani beraksi bermain-main dengan king kobra viral di media sosial, Rabu (28/1/2020)
Menurut pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Norjani tidak sempat ditangani secara medis di Puskesmas terdekat atau Rumah Sakit. Racun atau bisa king kobra menyerang organ tubuh yang kemudian meninggal dunia.
Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini (Senin),” ujar Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin.
Panji Petualang yang terkenal karena cintanya dengan hewan reptil termasuk ular berbisa semacam king kobra, menyampaikan berduka cita atas kejadian ini.
(BACA JUGA):
Sore Nanti, 4 Tim Ini yang Bakal Berlaga di Bupati Luwu Cup I
Panji mengingatkan kepada semua orang untuk tidak sembarangan bermain dengan ular berbisa. “Satu gigitan nyawa taruhannya,” katanya. (*/tari)