PALOPO–Institut Kesehatan dan Bisnis (IKB) Kurnia Jaya Persada (KJP) Palopo, divisitasi Kementrian kesehatan (Kemenskes) republik Indonesia Jumat 1 September 2023. Visitasi yang berlangsung di Aula kampus IKB KJP Palopo itu dilakukan dalam rangka pembukaan program studi kedokteran yang akan dibuka di kampus tersebut.
Kegiatan Visitasi dihadiri Walikota Palopo H.M Judas Amir, Kapolres Palopo, Komandan Kodim (Dandim) 1403 Palopo, termasuk Ketua Tim Visitasi. Rektor IKB KJP Palopo, Frof. Dr. Rosdiana Junaid dalam sambutannya mengatakan visitasi merupakan salah satu prosedur yang harus dilalui ketika kampus atau perguruan tinggi akan membuka program studi. Menurutnya visitasi perlu dilakukan untuk mendapatkan legitimasi dari pemerintah terkait hal tersebut.
“Visitasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilalui dalam rangka membuka program studi,” katanya. Dikatakan Rosdiana salah satu alasan IKB KJP, membuka program study kedokteran selain karena Kota Palopo adalah tujuan kesehatan, juga karena kurangnya dokter dibanding jumlah penduduk yang ada di Kota Palopo.
“Kota Palopo bukan hanya sebagai Kota tujuan pendidikan tetapi juga menjadi kota rujukan kesehatan untuk wilayah Luwu Raya, dari beberapa informasi yang saya dapatkan jumlah dokter di Palopo itu sekitar 160 orang sementara jumlah penduduk 197 jiwa. Jadi sebenarnya kota Palopo dan Luwu raya ini masih kekurangan dokter,” katanya.
Ketua Yayasan KJP Palopo, Nurhaenih mengatakan bahwa lokasi kampus program studi kedokteran yang berada di Jalan Pemuda Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, itu lahannya sudah dibebaskan sejak tahun 2004 yang luasnya mencapai 14 hektare. Tak hanya itu, Nurhaenih menjelaskan bahwa beberapa fasilitas penunjang ilmu kedokteran sudah dibangun. ” Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung pembukaan Fakultas Kedokteran,” kata Nurhaenih yang juga Ketua DPRD Palopo ini.
Sementara itu, Ketua TIM Visitasi Kemenkes RI, Dra. Hj Oos Fatimah Roosyanti mengaku mendukung IKB KJP Palopo, untuk membuka program studi Kedokteran. Ia memastikan pihaknya bakal mengeluarkan rekomendasi untuk membuka program studi tersebut. “Saya menegasakan bahwa bapak ibu tidak usah khawatir karena rekomendasi pasti akan kami berikan,” kata Direktur penyediaan Kesehatan RI ini. (*)