Warga Sorong Bakar Hidup-hidup Perempuan Diduga Penculik Anak, Ternyata ODGJ

178
ADVERTISEMENT

SORONG — Isu tentang adanya penculikan anak terus merebak. Bahkan hingga ke Tana Papua. Dilaporkan, seorang perempuan bernama Wage Suti dibakar hidup-hidup lantaran diduga sebagai penculik anak di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/01/2023) lalu.

Sebelum dibakar, ia sempat dipukul dan ditelanjangi oleh warga. Kemudian disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup. Beberapa warga yang berada di TKP membantu korban berusaha memadamkan api. Korban mengalami luka bakar yang cukup serius. Sehingga dilarikan ke rumah sakit RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Korban sempat mendapat perawatan namun nyawanya tidak tertolong.

ADVERTISEMENT

Kapolsek Sorong Timur Kompol Jendry D Sairlela mengatakan, mulanya salah satu warga yang bernama Idris menghubungi petugas piket. Pada saat anggota dalam perjalanan ke TKP, ketua RT setempat menghubungi bahwa ada salah satu masyarakat yang diamankan namun tidak menyampaikan karena apa.

“Saat anggota Polsek tiba di lokasi, warga melaporkan ada kejadian penculikan anak oleh seorang wanita,” ujarnya. Polisi kemudian berniat membawa wanita itu ke Polsek untuk diamankan sekaligus mengambil keterangan. Namun karena jumlah anggota terbatas hanya empat orang.

ADVERTISEMENT

“Sampai di depan jalan itu ada yang melempar bensin sampai salah satu anggota kena,” lanjut Jendry. Massa yang tak terima korban akan dibawa oleh polisi kemudian mengamuk. Bahkan mereka mengancam akan membakar polisi jika menghubungi anggota lainnya.

“Kalau informasi yang didapat dari masyarakat korban hanya jalan lalu lalang di dalam kompleks belum ada kejelasan tindakan apa yang dilakukan. Karena viralnya kasus penculikan anak makanya kecurigaan masyarakat seperti itu,” kata dia.

Polisi akhirnya menangkap satu terduga pelaku pembakaran terhadap seorang perempuan di Sorong, Papua Barat Daya. Pelaku yang ditangkap berinisial FT. Ia adalah orang pertama yang menyiramkan bensin ke tubuh korban.

Informasi yang dihimpun menyebut, korban Wage Suti adalah perantau asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Sorong Raya. Usianya antara 30-40 tahun.

Ketua KKST Kota Sorong, La Tumpu, memastikan Wage Suti bukanlah pelaku penculikan anak sebagaimana yang dituduhkan. Wage Suti adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa alias ODGJ. Karena kondisinya itu, kata La Tumpu, Wage Suti kerap jalan sembarangan. “Dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan,” tegasnya. (*)

ADVERTISEMENT