Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Luwu Timur mengalami lonjakan drastis, menjadi 615 orang.
Berdasarkan data di laman http://covid19.luwutimurkab.go.id pukul 17:00 Wita, jumlah pasien sembuh meningkat drastis menjadi 615 sedangkan kasus positif menjadi 739, Kamis, (23/07/2020) kemarin.Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kab. Luwu Timur, Masdin juga membenarkan pasien sembuh covid-19 hari ini meningkat drastis.
“Alhamdulillah, berdasarkan data yang diterima tim, pasien sembuh dari covid-19 hari ini (Rabu 22/7, red) bertambah sebanyak 168 orang,” bebernya.
Dengan adanya penambahan 168 orang tersebut, kini total pasien sembuh telah mencapai 615. Ia pun merinci pasien sembuh hari ini berasal dari Kecamatan Nuha 87 orang, Kec. Towuti 42 orang, Kec. Wasuponda 33 orang, Kec. Malili 5 orang dan Kec. Mangkutana 1 orang. “Selain pasien sembuh tersebut, kasus baru positif covid-19 juga mengalami penambahan sebanyak 5 kasus. Artinya total data akumulatif kasus positif di Kab. Luwu Timur mencapai 741,” sebutnya.
Kepala Dinas Kominfo ini juga merincikan kasus baru tersebut tersebar di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Nuha (1), Towuti (2), Malili (1) dan Wotu (1). “Dengan banyaknya pasien sembuh hari ini, kami minta agar masyarakat jangan terlena dan mengabaikan protokol kesehatan. Kita harus tetap menerapkannya saat berada di luar rumah karena wabah ini masih ada di sekitar kita, jadi mari cegah penambahan kasus baru covid-19,” imbau Masdin.
Luwu
Sementara itu di Luwu, kasus terkonfirmasi covid-19 angkanya masih di 40 kasus. Dijelaskan Jubir Covid-19 Kabupaten Luwu, dr Rosnawari Basir, yang juga terpampang di laman web https://covid19.luwukab.go.id/ bahwa angka kasus di kabupaten induk pemekaran di Tana Luwu itu tidak terlalu mencolok, bahkan Luwu termasuk daerah yang memiliki angka kasus terendah.
“Angka kasus di Kabupaten Luwu masih 40 kasus, dimana yang dinyatakan sembuh mencapai 35 orang, 1 meninggal dan dalam proses pemulihan sebanyak 4 orang,” ucapnya.
Ia berharap, angka penyembuhan semakin tinggi dan kasus positif semakin berkurang atau tidak ada lagi. “Kita semua sama-sama berharap sambil terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar terbiasa hidup sehat dan menerapkan standar protokol kesehatan dengan baik, di masa-masa adaptasi kebiasaan baru (New Normal),” sebut dr Rosnawari yang juga Sekretaris Dinkes Luwu itu.
Luwu Utara
Sementara itu di Luwu Utara, data yang dirilis Tim Gerak Cepat (TGC) kabupaten Luwu Utara juga menunjukkan grafik yang semakin membaik, dimana kurvanya semakin melandai (menurun).
“Data kasus konfirmasi di Luwu Utara itu sebanyak 58 kasus, alhamdulillah sudah 55 dinyatakan sembuh, 1 meninggal dunia dan sisanya 2 yang masih dalam proses pemulihan,” terang Juru Bicara resmi pemerintah daerah setempat, Komang Krisna, Kamis 23 Juli 2020 saat dikonfirmasi Koran Seruya.
Kabupaten Lutra tergolong sigap dalam menangani virus corona, dimana kasus terbanyak tercatat di kecamatan Masamba sebanyak 25 kasus positif disusul Baebunta 9 kasus, Bone-bone dan Sukamaju masing-masing 9 kasus. Lutra saat ini memiliki angka paling rendah untuk kasus yang sedang dirawat ataupun dalam proses pemulihan, yakni sisa 2 orang, atau paling sedikit di Luwu Raya.
“Proporsi kesembuhan konfirmasi positif covid-19 Kab. Luwu Utara sebesar 94,8%, meninggal sebesar 1,7% dan karantina / isolasi sebesar 3,4%.
Tim Gerak Cepat masih tetap melakukan pemeriksaan Rapid Test terhadap masyarakat yang bepergian terutama pelaku usaha dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan uji PcR,” kata Jubir.
Ia melanjutkan, semakin tinggi angka kesembuhan dan semakin rendah angka insidensi menunjukkan kualitas layanan yang semakin baik, tenaga medik dan penunjangnya yang semakin survive dan rumah sakit semakin beradaptasi terhadap situasi yang terjadi.
“Walaupun angka kesembuhan meningkat, bukan berarti kita merasa aman, justru semakin meningkatkan kewaspadaan apalagi Kabupaten Luwu Utara mengalami musibah banjir bandang yang memerlukan perhatian yang serius terutama penularan covid-19. Ditambah lagi banyak relawan yang datang untuk membantu menangani bencana banjir bandang. Sehingga memerlukan perhatian khusus di dalam mencegah penyebaran virus corona di Kab. Luwu Utara,” pungkas Komang.
Kota Palopo di Luwu Raya bersama 2 kabupaten lainnya masih berada di zona oranye, setelah sempat selama beberapa bulan bertahan di zona hijau, zona yang relatif kecil angka penularan virus coronanya.
Sedangkan Lutim, satu-satunya yang masih bertahan di Zona Merah akibat masih banyaknya angka penularan di kabupaten paling ujung utara Tana Luwu itu.
Dari data yang ada di Dinas Kesehatan kota Palopo, Plt Kadis Kesehatan, Taufiq menyebutkan, Palopo justru semakin menurun pasca dihebohkan oleh Klaster Ammasangan beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah sudah ada 29 orang pasien dinyatakan sembuh dan sudah pulang kembali ke kediamannya masing-masing, seperti kasus di Tompotikka (pengusaha transportasi, red) dan kasus di Ammasangan (pengusaha beras, red), semua sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani pemulihan di Hotel Harper,” terang Taufiq yang juga Asisten II di Setda Palopo itu.
Meski begitu, Taufiq tetap meminta masyarakat untuk selalu waspada dan dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari tetap berpedoman pada Perwal nomor 10/2020 tentang Protokol Kesehatan guna mencegah penularan covid-19.
Dari data yang ada, Palopo kini memiliki 46 kasus terkonfirmasi positif, dengan rincian 2 meninggal dunia, 29 sembuh dan 15 masih dalam perawatan.