Luwu Timur Keluar, Kota Palopo dan Luwu Utara Kembali ke Zona Merah

368
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Penyebaran infeksi virus corona di Indonesia semakin meluas. Dalam peta zonasi risiko Covid-19 di situs covid19.go.id, per tanggal 12 Agustus 2021, tercatat ada 201 wilayah yang termasuk zona merah. Jumlah tersebut mengindikasikan ada sebanyak 39,11 persen wilayah Indonesia yang berzona merah.

Khusus wilayah Sulawesi Selatan, jika sebelumnya hanya dua daerah zona merah, yakni Kota Makassar dan Kabupaten Luwu Timur, beberapa daerah kembali ke red zona. Dua daerah tersebut bahkan ada di Luwu Raya, yakni Kota Palopo dan Luwu Utara.

ADVERTISEMENT

Adapun daerah zona merah di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Luwu Utara, Pangkajene dan Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, Takalar, Gowa, Kota Makassar, Kota Pare-Pare, Kota Palopo.

Justru Kabupaten Luwu Timur yang seminggu sebelumnya berada di zona merah, per tanggal 12 Agustus, tidak lagi terdaftar sebagai daerah denga resiko tertinggi penyebaran covid-19. Luwu Timur keluar dari zona merah sesuai rilis update peta zonasi risiko Covid-19 di situs covid19.go.id, per tanggal 12 Agustus 2021.

ADVERTISEMENT

Di Luwu Raya, empat daerah terus berusaha menekan laju penyebaran covid-19, mulai dari Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Bupati Luwu Timur, H Budiman misalnya, memperketat penerapan PPKM sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Demi menekan angka positif covid-19 yang terus menanjak di daerah itu, Pemkab Lutim telah memberlakukan Work From Home (WFH) di lingkup perkantoran. Sementara untuk tempat umum yang lain seperti tempat ibadah dan perbelanjaan diberlakukan batasan jam operasional dan pembatasan pengunjung.

“Kita lakukan pembatasan seperti tempat ibadah. Untuk tempat perbelanjaan seperti pasar toko, warung makan, warkop juga akan dilakukan pembatasan pengunjung dan jam operasional,” ucap Bupati Luwu Timur, H. Budiman.

Selain itu, Budiman juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menunda pelaksanaan pesta pernikahan. Dia juga menekankan kepada seluruh lapisan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Upaya untuk menekan penularan wabah dari Wuhan, China ini juga terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo. Dinas Kesehatan Palopo menargetkan sebanyak 2.400 orang divaksin setiap hari sepanjang bulan Agustus ini. Target tersebut sejalan dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo untuk kegiatan vaksinasi menangani penyebaran covid-19, memasuki minggu kedua bulan Agustus 2021.

Target tersebut terungkap dalam rapat koordinasi terkait kegiatan vaksinasi dalam menangani penyebaran Covid -19 di Kota Palopo serta rencana vaksinasi dosis ketiga bagi SDM kesehatan Kota Palopo Tahun 2021, di Ruang Pertemuan Ratona. Rapat ini dipimpin langsung Walikota Palopo, HM Judas Amir.

Dalam rapat tersebut, Judas Amir menyampaikan, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, bahwa bulan Agustus minggu kedua, seluruh daerah di Indonesia akan mendapatkan vaksin dari Pusat. Sehingga, kata dia, Presiden Jokowi memerintahkan kepada seluruh pemerintah daerah segera mempersiapkan tim terpadu untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga tersebut.

Khusus Kota Palopo, terungkap dalam rapat tersebut, Pemkot Palopo membuka 16 tempat pelaksanaan vaksinasi, menyebar di 9 kecamatan, diantaranya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 12 Tim, TNI 2 Tim, Polres 1 Tim, dan Kantor Dinas Kesehatan Pelabuhan 1 Tim.

Sesuai target vaksinasi Kota Palopo, setiap tim atau tempat melaksanakan vaksinasi ditargetkan melayani 150 orang, maka dalam satu hari sebanyak 2.400 orang terlayani vaksinasi. Dalam satu bulan, target 20 hari, maka sekitar 48.000 orang yang bisa divaksin di Kota Palopo. “Kita harapkan, vaksinasi ini berjalan baik dan target bisa tercapai,” harap Judas Amir.

Di Luwu Utara, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sampai 16 Agustus 2021. Keputusan perpanjagan ini disampaikan Indah dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 yang juga diikuti para Camat secara virtual, Selasa (10/8/2021), di Aula La Galigo Kantor Bupati.

Indah mengungkapkan, perpanjangan PPKM level 3 sampai 16 Agustus 2021 didasari oleh masih tingginya kasus harian COVID1-19 di Luwu Utara. Hari ini saja, Selasa 10 Agustus 2021, terdapat 46 kasus baru, sehingga menambah jumlah kasus aktif menjadi 566 dari total kasus keseluruhan 2.540 kasus. Meski begitu, angka kesembuhan juga bertambah 47 orang, sehingga total orang sembuh sebanyak 1.902, dengan 72 di antaranya meninggal dunia.

“Saya tegaskan kepada Camat, Kepala Desa dan Lurah untuk aktif menyosialisasikan protokol kesehatan 5M sampai ke tingkat bawah,” tegas Indah. Ia mengatakan, berbicara tentang regulasi, sudah banyak sekali yang dikeluarkan pemerintah. Nah, sekarang, kata dia, bagaimana protokol kesehatan bisa ditegakkan secara ketat, mengingat kasus konfirmasi positif COVID-19 kian mengkhawatirkan seiring bertambahnya jumlah kasus harian.

“Harus ada asas kehati-hatian. Sedikit saja kita lengah, kasus positif akan semakin bertambah,” ujar dia mengingatkan. Indah berharap kepedulian semua pihak untuk tetap mengambil bagian dalam penanganan COVID-19. “Saya berharap kepada kita semua untuk peduli, karena kepedulian adalah kunci memutus mata rantai penyebaran SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.

“Dimulai dari diri kita sendiri, kemudian lingkungan kerja kita masing-masing. Semua harus mengambil bagian. Bukan hanya Dinas Kesehatan saja, bukan tetapi semua harus mengambil bagian, tanpa terkecuali,” imbuhnya. “Semua harus bertanggung jawab dan peduli untuk menekan dan memutus angka penyebaran COVID-19 ini,” tandasnya.

Sementara itu, Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan pemantauan pelaksanaan Program Vaksinasi Prioritas di tiga desa percontohan dalam wilayah Kabupaten Luwu, Selasa (10/8/2021).

Tim pemantau dipimpin Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 yang juga merupakan Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dani Susanto mengunjungi Desa Tabbaja Kecamatan Kamanre, Desa Malela Kecamatan Suli dan Kelurahan Larompong Kecamatan Larompong.

Menurut AKBP Fajar Dani Susanto, pemerintah Kabupaten Luwu melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19 termasuk dengan melaksanakan Program Vaksinasi Prioritas di empat desa percontohan.

“Ada 4 desa yang menjadi percontohan, 3 desa yang kita pantau hari ini adalah Desa Tabbaja, Desa Malela dan Kelurahan Larompong, sementara Desa Batulappa yang terletak di Kecamatan Larompong Selatan akan kita kunjungi besok,” ungkap Fajar Dani Susanto.

AKBP Fajar Dani Susanto menjelaskan, sementara ini ada empat desa terpilih menjadi sasaran prioritas disebabkan karena mobilitas masyarakatnya tinggi, dekat dengan pusat perekonomian dan masyarakatnya pernah ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Di 4 desa ini kita upayakan diatas 90 persen masyarakatnya sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama. Semoga 4 desa ini menjadi awal dan dapat menjadi percontohan untuk pelaksanaan program vaksinasi di desa-desa selanjutnya,” jelas AKBP Fajar Dani Susanto.

Jika 90 persen masyarakat desa prioritas tersebut sudah menerima vaksin dosis pertama, maka masyarakat terutama anak-anak akan merasa nyaman untuk beraktifitas, sehingga AKBP Fajar Dani Susanto menghimbau masyarakat terutama, Kepala Desa, Kepala Dusun dan Tokoh Masyarakat untuk saling mengajak melakukan vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Rosnawary Basir mengatakan pelaksanaan vaksinasi di 4 desa prioritas ini, pihaknya telah menyediakan 40 vial di Desa Batulappa untuk 400 orang, Kelurahan Larompong 200 vial untuk 2.000 orang, Desa Malela 120 Vial untuk 1.200 orang dan Desa Tabbaja juga 40 vial untuk 400 orang.

“Selain 4 Desa ini, kami juga memberikan sebanyak 10 vial untuk 100 orang pegawai Kemenag Luwu dalam rangka pelaksanaan Lounching Pekan Vaksinasi Covid-19 lingkup Kemenag Luwu,” kata dr Rosnawary. (liq)

ADVERTISEMENT