PALOPO — Sekolah di Kota Palopo melakukan persiapan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Persiapan itu dilakukan setelah para Kepala Sekolah di Kota Palopo menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda Palopo, beberapa waktu lalu.
Dalam rapat itu Walikota Palopo telah menigizinkan beberapa Sekolah untuk melakukan PTM terbatas dengan beberapa ketentuan. Ketentuan tersebut diantaranya, pembelajaran harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Sekolah wajib membentuk satgas Covid-19 di sekolah, 50 persen siswa harus divaksin, guru tidak boleh mengajar jika belum divaksin, siswa yang belum divaksin tidak diperbolehkan masuk pembelajaran tatap muka dan harus melakukan pembelajaran jarak jauh.
Selanjutnya, Sekolah harus mempunyai SOP untuk melakukan PTM terbatas, lingkungan sekolah harus bersih, menyediakan westafel di depan kelas agar siswa dapat mencuci tangan menggunakan air mengalir dan memakai sabun, kantin di dalam dan luar sekolah dilarang berjualan karena berpotensi menimbulkan kerumunan, dan peserta didik wajib diantar jemput orang tua/siswa.
Pihak sekolah pun menyambut antusias lampu hijau dari Walikota Palopo itu. Mereka lalu melakukan segala persiapan agar diizinkan menggelar PTM terbatas. Seperti dilakukan SMKN 1 dan SMKN 2 Palopo. Pihak sekolah gencar melakukan vaksinasi kepada siswa mereka.
“Kami gencar melakukan vaksinasi kepada siswa. Semoga semua sekolah yang ada Kota Palopo dapat segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas,” Kepala Sekolah SMKN 1 Palopo, Ridwan Rajab.
“Ratusan siswa SMKN 2 Palopo telah divaksin. Pembelajaran tatap muka sangat dinantikan seluruh sekolah di Palopo. Kami juga berupaya untuk mempersiapkan semua ketentuan agar diizinkan menggelar pembelajran tatap muka,” Kepala Sekolah SMKN 2 Palopo, Nobertinus.
Persiapan menuju pembelajaran tatap muka terbatas juga dilakukan SMPN 1 Palopo dan SMPN 4 Palopo. Dua sekolah favorit di Kota Idaman itu melakukan penyusunan standart operasional prosedur (SOP) sekolah tatap muka.
“SOP itu akan kami bawa ke Dinas Pendidikan, selanjutnya diteruskan ke Walikota Palopo untuk ditindaklanjuti. Apabila SOP yang kami buat ini disetujui barulah kami mempersentasikan ke orang tua/wali siswa dan bersiap memulai PTM,” Kepala SMPN 1 Palopo, Suriadi Rahmat.
“Kalau orang tua siswa tidak siap untuk mengantar jemput anaknya ke Sekolah mending kita tidak usah PTM. Guru yang belum divaksin harus mengajar menggunakan metode daring dan tidak boleh melakukan PTM, bgitu juga dengan siswa yang belum divaksin,” Kepala Sekolah SMPN 4 Palopo, Kartini Alwi.
Pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi juga dilakukan SMPN 5, 6, 7, dan 14 Palopo. Para siswa divaksin agar terbentuk herd immunity dan sebagai syarat dilakukannya PTM terbatas.
“Siswa saja berani divaksin, ayo vaksin untuk menekan penularan Covid-19,” Kepala Sekolah SMPN 5 Palopo, Wagiran.
“Semoga dengan dilakukannya vaksinasi kepada siswa ini kami berharap agar mereka bisa lebih menjaga diri dari ancaman Covid-19,” Kepala Sekolah SMPN 6 Palopo, Sukawati Umar.
“Ini adalah bentuk ikhtiar kami agar terhindar dari Covid-19. Semoga siswa yang baru-baru ini divaksin bisa terhindar dari bahaya Covid-19, mudah-mudahan pembelajaran tatap muka bisa segara kita mulai,” Kepala Sekolah SMPN 7 Palopo, Hj Sitti Hadijah.
“Dengan divaksinnya siswa kami ini, semoga mereka lebih berhati-hati dengan ancaman Covid-19 yang bisa menyerang siapa saja, kami masih akan melakukan vaksinasi untuk siswa yang belum kebagian, kita tinggal tunggu jadwal saja,” Kepala SMPN 14 Palopo, Arifin Jumak.
Sementara itu, SMPN 3 Palopo mengaku siap melakukan PTM terbatas. Pihaknya telah mempersiapkan segala persyaratan yang disyaratkan menggelar PTM terbatas.
“Kami menunggu instruksi dari Pemerintah Kota Palopo. Jika kami sudah diberi lampu hijau, kami sudah siap melaksanakan PTM terbatas,” kata Kepala Sekolah SMPN 3 Palopo, H Basri. (hwn/ayb/liq)