Palopo Sudah Bisa Buka Sekolah Tatap Muka, Tapi…?

2310
ADVERTISEMENT

PALOPO–Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim agar dikaji ulang mengenai definisi zona hijau terkait aturan pembukaan sekolah. Jika dengan definisi Pemerintah pusat, maka banyak daerah di Sulawesi Selatan tidak boleh menggelar sekolah tatap muka. Salah satunya, Kota Palopo.

Sesuai data penyebaran dan penanganan kasus covid-19 di Kota Palopo, saat ini sudah tidak ada kasus positif. Bahkan, di wilayah Luwu Raya, Kota Palopo tercatat paling kecil kasus positif, yakni hanya 3 kasus. Semuanya juga sudah sembuh.

ADVERTISEMENT

Padahal, hingga saat ini, Kota Palopo yang dipimpin HM Judas Amir dan Rahmat Masri Bandaso (JUARA) sebagai Walikota dan Wakil Walikota Palopo, daerah ini layak menyemat predikat zona hijau. Namun, zona hijau versi Nadiem Makarimadalah wilayah yang tak pernah tertular Corona sama sekali. Jika merujuk
defenisi tersebut, maka tak ada satu pun sekolah di Sulsel boleh menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka langsung. Hal tersebut lantaran kasus virus Corona (COVID-19) sudah ada di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

Bahkan, Kabupaten Toraja Utara yang dimasukkan data zona hijau per tanggal 7 Juni 2020 lalu oleh tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat Nasional, terdata sudah ‘pecah telur’ karena sudah ada 1 kasus positif corona di daerah itu.

ADVERTISEMENT

Seharusnya, status zona hijau diberikan kepada setiap daerah yang sudah tidak ada lagi kasus Corona, meski sebelumnya terdapat pasien yang positif. Dengan begitu, Kota Palopo, salah satu daerah di Sulsel sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka kembali.

Walikota Palopo HM Judas Amir sebelumnya mengeluarkan surat edaran memperpanjang libur sekolah mulai tanggal 1 Juni hingga 11 Juli Tahun 2020. Artinya, selepas 11 juli, aktivitas sekolah tatap muka bisa diadakan kembali memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, jika tidak ada kebijakan baru Walikota Palopo.

Gubernur Sulsel sendiri, Nurdin Abdullah berencana akan mengaktifkan kembali sekolah tatap muka bagi peserta didik di wilayahnya. Namun pihaknya masih akan mengkaji wilayah di Sulsel yang masuk zona hijau pandemi virus Corona.

“Kita lakukan kajian dulu, kita akan bicara dengan teman-teman di Tim Gugus termasuk tim ahli epidemologi supaya menetapkan daerah-daerah yang bisa dikategorikan zona hijau,” kata Nurdin di Rujab Gubernur Sulsel, Selasa (16/6/2020), kemarin.

Nurdin menyebut, saat ini sudah ada sejumlah wilayah di Sulsel yang masuk kategori zona hijau, diantaranya Toraja Utara, Kota Palopo, Barru, dan Selayar. Namun, Pemprov Sulsel tidak serta merta mengizinkan wilayah yang berada di zona hijau untuk membuka sekolah tatap muka.

“Kita harus lihat bagaimana kajian epidemologinya. Nah, kalau kajian epidemologinya betul-betul di situ sudah tidak ada penularan dan dia sudah jauh di bawah satu, maka kita akan coba menyusun kembali skenario tatap muka, apakah sekaligus semuanya atau kah terbagi bertahap per 50. Karena jarak juga harus dijaga,” ujarnya.

Menurut Nurdin, ketersediaan pengecekan protokol kesehatan seperti kebutuhan hand sanitizer hingga ketersediaan tempat cuci tangan di sekolah yang akan menggelar proses belajar tatap muka juga harus disiapkan. “Kedua kebutuhan hand sanitizer ini juga penting, tempat cuci tangan, masker, apalagi namanya di daerah. Di daerah itu tentu harus kita siapkan masker,” ucapnya.

Saat ini, Nurdin masih mempertimbangkan untuk menjadikan Kabupaten Toraja Utara sebagai tempat dimulainya sekolah tatap muka. “Toraja Utara kan sama sekali belum pernah terkonfirmasi,” katanya. (cbd)

ADVERTISEMENT