LUWU — Sebuah video viral beredar di medsos, seorang nenek digendong anggota Polri dari rumahnya ke tempat vaksinasi, Jumat (10/12/2021).
Diketahui anggota Polri yang menggendong nenek tersebut adalah Kapolsek Larompong Polres Luwu, AKP Ramli.
Sementara nenek tersebut ialah Nurliani (65). Dia tinggal dengan saudaranya, Hanara (68). Kedua lansia tersebut menolak untuk divaksin dengan alasan alergi obat, asam urat dan sudah renta. Namun dengan pendekatan humanis anggota TNI-Polri. Nenek tersebut akhirnya mau divaksin.
Kapolres Luwu AKBP Fajar Dani Susanto saat ditemui awak media membenarkan anggota yang menggendong nenek tersebut adalah Kapolsek Larompong Polres Luwu AKP Ramli.
“Dimana dalam mensukseskan program pemerintah dan Program Kapolri tentang vaksinasi minimal 80 persen untuk mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity). TNI – Polri , Pemerintah, Tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Luwu, terjun ke desa-desa untuk percepatan vaksinasi,” ujarnya.
Tak hanya berjuang menyuntikkan vaksin, mereka juga harus meyakinkan masyarakat untuk mau divaksin. Saat berkeliling ke desa dan mendatangi rumah-rumah warga, berbagai cerita unik dialami para anggota TNI- Polri dan tenaga kesehatan, terutama penolakan dari warga lanjut usia (lansia).
“Jumlah lansia yang menolak vaksin rupanya bukan hanya satu, ada banyak lansia yang menolak melakukan vaksinasi karena banyaknya berita bohong (hoax) yang beredar di masyarakat meski kerap didatangi dan dibujuk petugas, dengan pendekatan secara humanis para lansia bisa ditaklukkan dan mau untuk divaksin,” ujar fajar
Fajar juga mengimbau kepada masyarakat khususnya warga Luwu dan seluruh warga Negara agar jangan termakan isu isu yang tidak bertanggung jawab (hoax).
“Mari kita sukseskan vaksinasi agar Herd Immunity dapat menjadikan kehidupan masyarakat kembali normal, bisa beraktivitas dengan nyaman, terhindar dari rasa cemas, takut, dan khawatir, ekonomi kembali lancar, dan segalanya kembali seperti sebelum wabah Covid-19 ini,” tutup Fajar. (hwn/mat/liq)