Dua Bulan Ini, Sudah Dua Ibu Rumah Tangga Tewas Ditelan Ular Piton di Sulsel, Terkini di Luwu

244
Ular yang menelan warga Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara
ADVERTISEMENT

WALMAS — Seorang warga Dusun Balatana, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, bernama Sriaty (30) tewas ditelan ular sepanjang kurang lebih 8 meter, Selasa (02/07/2024).

Sekertaris Desa Siteba, Iyang, mengungkapkan, sebelumnya korban hendak ke pasar untuk membeli obat untuk anaknya yang tengah sakit.

ADVERTISEMENT

Rumahnya korban jauh dari jalan poros dan melewati hutan. Lewat telepon ia meminta pertolongan kepada saudaranya untuk diantar ke pasar. Sekian lama menunggu, korban tak kunjung tiba di jalan poros.

Saudaranya pun menghubungi suami korban, Ardiansyah. Suami korban segera melakukan pencarian. Di tengah perjalanan, suami korban hanya menemukan sandal milik istrinya. Tak jauh dari sandal ditemukan seekor ular piton.

ADVERTISEMENT

“Suami korban curiga, istrinya telah ditelan ular tersebut. Ia pun langsung menebas kepala ular hingga mati,” katanya.

Tak disangka setelah perut ular dibelah, ternyata korban ditemukan sudah tak bernyawa. Warga setempat menyebut kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi di daerahnya. Mereka tak menyangka keluarganya menjadi korban. Saat ini, korban sudah berada di rumah duka untuk dikebumikan.

Pada bulan lalu, seorang wanita di Kabupaten Sidrap Sulsel, bernama Farida (45) juga tewas ditelan ular. Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Jumat (7/6) sekitar pukul 09.00 Wita. Jasad Farida ditemukan setelah perut ular piton yang menelannya dibelah. “Iya. Ada warga tewas ditelan ular piton,” kata Kepala Desa Kalempang, Suardi Rosi, Jumat (7/6/2024).

Suardi mengatakan korban awalnya pamit ke suaminya untuk menjual cabai ke pengepul pada Kamis (6/6). Namun, korban tak kunjung kembali ke rumah kebun. “Korban turun dari kebun kemarin (Kamis) hendak jual cabainya dan pamit dari suaminya,” bebernya. Suami korban kemudian menghubungi keluarganya yang berada di perkampungan untuk memastikan keberadaan korban. Namun, pihak keluarga mengaku tidak melihat korban.

“Pas suaminya curiga tidak kembali istrinya dia telepon saudara istrinya dan tidak ada yang sedang bersama istrinya (korban),” jelasnya. Suardi menuturkan suami korban lalu turun dari kebun untuk mencari korban pada Jumat (7/6) pagi. Saat itu, suami korban menemukan barang bawaan korban tergeletak. “Suaminya menemukan barang bawaan korban tersebut berada tergeletak di jalan setapak namun korban tidak berada ditempat tersebut,” bebernya.

Suami korban pun menduga istrinya hilang sehingga meminta bantuan warga untuk mencari. Warga setempat lalu mencari korban dengan menyebar di sekitar lokasi penemuan barang bawaan korban. “Suaminya melapor ke warga untuk dibantu mencari istrinya,” paparnya. Warga yang melakukan pencarian justru menemukan ular piton di sekitar lokasi penemuan barang bawaan korban sekitar pukul 09.00 Wita. Warga lalu menangkap dan membela perut ular piton tersebut.

“Ada ular piton di sekitar lokasi yang dalam kondisi perut membesar sehingga dicurigai korban ditelan ular piton sepanjang 5 meter itu. Dan benar setelah ular dibelah, ada mayat korban dalam perut ular,” bebernya. (***)

 

 

ADVERTISEMENT