PALOPO — Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel bekerjasama dengan Bank BPD Palopo dan Pemerintah Kota Palopo dalam hal ini Kecamatan Wara timur menggelar sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, Rabu (23/5/18) sore di pelataran Kantor Camatan Wara Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh Lurah dan masyarakat se-Kecamatan Wara Timur.
Staf Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Arif Prabowo mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah sehingga terhindar dari pemalsuan uang. Mulai dari pecahan seratus ribu, lima puluh ribu, dua puluh ribu, sepuluh ribu, dua ribu dan uang koin. “Untuk mengetahui ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan cara praktis dikenal dengan istilah 3D (dilihat, dirabah dan diterawang),” kata Arif.
Arif menjelaskan, yang pertama dilihat, warna uang yang asli terlihat terang dan jelas. Terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas uang dengan suatu garis melintang atau beranyam dan berubah warna. Pada sudut kanan bawah terdapat lingkaran yang warnanya dapat berubah apabila dilihat dari sudut pandang berbeda atau biasa dikenal dengan istilah OVI (Optical Variable Ink).
Kedua, diraba. Pada setiap uang terdapat angka, huruf, burung garuda dan gambar utama bila diraba akan terasa kasar atau dikenal sebagai cetak intaglio. Ketiga, diterawang. Pada setiap uang terdapat tanda air berupa gambar pahlawan dan terlihat jelas bila diterawangkan ke arah cahaya atau biasa dikenal tanda air. Terdapat huruf atau logo BI saling mengisi yang beradu tepat di muka dan belakang jika diterawangkan ke arah cahaya atau dikenal dengan rectoverso. Pengenalan ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan cara 3D merupakan teknik paling mudah yang bisa diterapkan oleh siapa pun. “Selanjutnya, jika ada orang atau masyarakat yang meragukan keaslian uang rupiahnya maka sebaiknya segera melaporkan kepada pihak yang terkait yaitu Kepolisian atau Bank Indonesia atau Bank Umum,” jelas Arif.
Sosialisasi tersebut akan berlangsung di tiga kecamatan yaitu kecamatan Wara Timur, Wara dan Wara Utara.”Sosialisasi ini sudah sering dilakukan, hanya saja segmentasinya saja yang berbeda dan di tahun 2018 ini baru pertama kali di Kota Palopo dan insya Allah masih ada dua kecamatan,” jelas Arif.
Sementara itu, Camat Wara Timur, Andi Baso Aznur mengatakan kegiatan ini sangat baik untuk dilakukan secara rutin karena sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mencegah beredarnya uang palsu di tengah-tengah masyarakat. “Alhamdulillah, dengan hadirnya kita di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai pemahaman melalui sosialisasi ini. Apa yang dilakukan hari harus ada tindaklanjut, khusunya yang hadir untuk menyampaikan kepada keluarga maupun kerabatnya,” harap Baso Aznur. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama. (suf/asm)