LUTIM – Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler menghadiri persiapan upacara Pitra Yadnya yang dilaksanakan di Banjar Merta Sari Desa Solo Kecamatan Angkona, Selasa (10/09/2019). Upacara Pitra Yadnya atau yang biasa disebut ngaben massal merupakan sarana untuk proses kremasi jenazah atau untuk pembakaran jenazah oleh warga umat Sedarme untuk anggota keluarga yang sudah meninggal.
Di acara tersebut, terlihat Bupati Luwu Timur menyaksikan pelepasan menara Bade. Bade adalah tempat dimana jenazah diletakkan menuju Setra (pemakaman), Bade diusung menuju pemakaman Desa Solo-Lamaeto yang berjarak kurang lebih 3 kilometer.
Dalam kesempatan sebelum acara pelepasan tersebut dihadapan Krama Desa Solo, Bupati menyampaikan apresiasi atas semangat warga yang dengan tulus dan penuh kebersamaan menggelar upacara Pitra Yadnya.
“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan ngaben yang telah dilakukan secara massal dan bersama-sama dan sekaligus akan dapat meringankan biaya dan beban pekerjaan karena dilakukan secara gotong royong,” kata Bupati di sela-sela acara Pitra Yadnya tersebut.
Menurutnya, Ngaben sebagai salah satu upacara Pitra Yadnya dan rangkaiannya bagi arwah leluhur merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu sebagai bentuk bakti, penghormatan dan membayar hutang sebagai anak yang telah dibesarkan oleh para leluhur sesuai ajaran Tri Rna.
Bupati juga menyampaikan rasa bangganya karena umat Hindu senantiasa taat dan patuh dalam menjalankan ajaran agamanya.
Ketua penitia kegiatan, Ketut Sudaya melaporkan bahwa, upacara pelepasan Pitra Nandya (Ngaben Massal) pertama kali dilakukan di Banjar Merta Sari dengan jumlah sebanyak 11 sawa.
Menurut Ketut, tak hanya rangkaian upacara ngaben, masyarakat juga secara massal melaksanakan Metatah (Potong gigi), Ngelungah, Ngeroras, Ngelangkir dan mepetik yang diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp. 146 juta yang sepenuhnya merupakan urunan krama dan berbagai kalangan.
Selain di Desa Solo, Thorig Husler juga menghadiri pelaksanaan Ngaben yang dilaksanakan di Desa Mantadulu, Kecamatan Angkona. Di tempat ini, Bupati diberi kesempatan pertama untuk melakukan prosesi pembakaran mayat.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di Jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu Timur ini juga siap membantu umat Hindu untuk memperbaiki tempat pemakaman di Desa Mantadulu. “Silahkan buat proposalnya, nanti Pemerintah daerah bantu,” tutupnya. (ikp/kominfo)