Luwu Utara–Di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda negeri ini, dan beberapa negera di belahan bumi yang lain, serta pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah untuk meredam laju penyebarannya, kabupaten Luwu Utara masih bisa memproduksi 104.363,52 ton gabah kering panen (GKP) atau 86,561,01 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Melansir data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Luwu Utara, hingga Mei 2020, luas tanam di Luwu Utara sudah mencapai 21.427,10 ha, dan luas panen 19.715,60 ha. Untuk produksi GKP sampai Mei 2020 mencapai 104.363,52 ton dan 86,561,01 ton untuk produksi GKG, dengan produktivitas 5,56 ton per ha.
Melihat konsumsi beras Luwu Utara 118 kg/kapita/tahun, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Luwu Utara Tahun 2019), dan buffer stok (stok pengaman yang tersedia) sampai Mei 4.350,92 ton, maka Luwu Utara sampai Mei 2020 sudah surplus beras 34.477,89 ton. Sekadar informasi jumlah penduduk Luwu Utara saat ini mencapai 367.367 jiwa.
Dibanding 2019 yang juga surplus beras 90.601,75 ton, capaian tahun ini boleh dibilang luar biasa. Mengingat kondisi saat ini tidak normal karena ada wabah virus corona. Tahun lalu, luas lahan di Luwu Utara 28.970,90 ha dan luas tanam 49.005,80 ha, dengan luas panen 46.008,80 ha. Produksi mencapai 262.955,39 ton KGP. Rerata provitas 5,83 to/ha.
Plt. Kadis TPHP Rusydi Rasyid mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produkvitas pertanian, khususnya tanaman pangan, di Kabupaten Luwu Utara. Salah satunya adalah kegiatan Penangkaran Benih Padi yang dikerjasamakan dengan pemerintah Taiwan dan Universitas Hasanuddin.
Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, pompa air, power thresser, irigasi tanah dangkal, dam parit, combine, RMU, dan pintu air, juga terus dilakukan guna menambah daya dobrak dan semangat petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Tak hanya itu, pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian juga terus dilakukan.
“Kita bisa lebih meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai kegiatan yang pro petani, termasuk penerapan 10 paket teknologi pertanian,” kata Rusydi baru-baru ini. Apalagi, sebut dia, program Upaya Khusus (Upsus) Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serap Gabah Petani (Sergap), semakin menambah motivasi mewujudkan kedaulatan pangan.
Hal yang sama disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), saat menyerahkan bantuan alsintan di desa Saptamarga kecamatan Sukamaju, Selasa 7 Juli 2020 kemarin. Di hadapan kelompok tani (poktan), orang nomor satu di Lutra ini juga mengungkapkan capaian di sektor pertania, salah satunya capaian surplus beras 34.477,89 ton.
“Menurut data BPS, meski saat ini ada perang dagang global dan pandemi covid-19, kita di Luwu Utara pertumbuhan ekonominya tinggi, 7,11%. Terlebih, 52% PDRB Luwu Utara disumbang dari sektor pertanian. Begitu juga Luwu Utara masih surplus beras, di mana hingga Mei 2020, kita masih surplus 34.477,89 ton,” ungkap Indah Putri Indriani.(LH)