PALOPO–Redaksi Koran Seruya kembali disuguhkan data dan fakta terbaru soal perkembangan kasus Corona di kota idaman yang berpenduduk lebih dari 200 ribu jiwa ini.
Dalam data berupa info grafis yang dikirim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palopo, Minggu 27 Desember 2020 malam ini, terpampang jelas, jika kasus konfirmasi sampai hari Sabtu (26/12) kemarin, jumlahnya mencapai 621 kasus, dimana ada penambahan 20 kasus baru.
20 kasus baru tersebut tersebar di 11 kelurahan yakni Tompotikka, Binturu, Benteng, Salekoe, Lagaligo, Takkalala, Mungkajang, Luminda, Balandai, Temmalebba, dan Rampoang.
Sementara data yang meninggal dunia ada 2 orang, sehingga totalnya kini sudah mencapai 23 kasus kematian sepanjang 2020 ini.
Kabar baiknya, per Sabtu kemarin, ada 11 orang yang sembuh, sehingga total Penyintas Covid-19 di kota Palopo saat ini sudah mencapai angka 479 orang (data 26/12).
Sedangkan data per hari Minggu ini (27/12), jumlahnya 624 kasus konfirmasi, 484 sembuh dan 23 meninggal dunia.
Jubir Satgas Covid-19 Palopo, Ishaq Iskandar menyebut, kembalinya Palopo ke Red Zone alias zona merah lantaran kasus aktif naik drastis, demikian pula kasus positif dibandingkan dengan jumlah sampel yang diperiksa, jumlah kematian, dan lain-lain yang memengaruhi penilaian terhadap penanganan virus Corona di Palopo.
“Kami sudah diwanti-wanti untuk ketat melaksanakan Protokol Kesehatan, masyarakat harus disiplin, tidak boleh longgar, pokoknya harus tambah ketat karena kita semua wajib menjaga dan melindungi keluarga kita, bagi yang tidak percaya Corona itu ada ya silakan saja, tetapi jangan lantas menyebar berita hoaks dan melanggar aturan,” tegasnya saat dihubungi Koran Seruya, Minggu malam beberapa saat yang lalu.
Walikota Palopo Kumpulkan Direktur RS dan Kapus
Sementara itu, Minggu (27/12) siang tadi orang nomor satu di kota Palopo mengumpulkan para Petinggi rumah sakit dan kepala Puskesmas se kota Palopo dalam upayanya mengatasi semakin banyaknya warga Palopo yang “tumbang” akibat terpapar Corona.
Dalam siaran persnya, walikota HM Judas Amir mengadakan rapat koordinasi sekaligus evaluasi penanganan pasien covid-19 dan suspect di rumah sakit serta rencana persiapan RS pendukung perawatan dan isolasi pasien covid-19 bersama Direktur Rumah Sakit dan Kepala Puskesmas se kota Palopo yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae, Wara Utara.
Kabar paling anyar yang beredar dalam Rakor itu menyebut, ada beberapa Kepala Dinas dan istrinya, serta Pejabat lainnya di kota idaman ini yang terpapar virus Corona dan sedang dalam perawatan medis.
Kabar buruk lainnya, mantan wakil bupati Luwu HM Bahrum Daido sedang terpapar sakit di RS MMC. Bahrum saat ini masih dirawat di IGD RS MMC, dan menggunakan ventilator, dan sedang diusahakan untuk bisa masuk ICU. Bahrum sendiri sudah 2 minggu berada di rumah sakit yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan itu.
Kembali ke Rakor, walikota Palopo pada kesempatan itu dalam arahannya menyampaikan bahwa semua yang hadir kali ini harus tahu solusinya, dan mengajak semuanya untuk mengoreksi diri, kenapa sampai saat ini virus Corona di kota Palopo kembali meningkat lagi.
Ia merasa heran, karena menurutnya, semua Pihak sejauh ini sudah bekerja dengan baik, siang-malam dan seluruhnya sudah dikerjakan yang bisa dilihat dengan mata, protokol kesehatanpun sudah kita patuhi, tandasnya.
Namun, di lapangan, justru kondisi yang terjadi sebaliknya, banyak kasus-kasus baru yang muncul. Celakanya, diiringi pula dengan sejumlah kasus kematian yang semakin membuat cemas warga kota Palopo, utamanya bagi kalangan tenaga medis, tenaga Pendidik serta kalangan wira usaha yang agaknya harus siap-siap ‘tiarap’ lagi, jika pandemi Covid-19 bukannya kian surut, tapi malah mencetak “rebound”. (iys)