LUWU UTARA–Hampir sepekan ini, curah hujan tinggi menerjang Bumi Lamaranginang, utamanya di wilayah kecamatan Masamba dan sekitarnya, termasuk Jumat kemarin 8 Januari 2021, sejak pukul 14.00 Wita hingga petang hari.
Kondisi ini membuat struktur tanah yang berada di jalur alternatif menuju kantor bupati Luwu Utara tepat di seberang jalan, depan pintu masuk Pasar Sentral Masamba terpantau ikut amblas.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muktar melalui salah satu kepala bidangnya bernama Muhlis mengatakan penyebab terjadinya kejadian tersebut karena tingginya curah hujan pada Jumat (8/1/2021) dini hari.
“Itu karena hujan deras hari ini, aliran air dari atas mengalir deras ke area itu sampai kelihatan seperti longsor,” sebut Muhlis kepada Koran Seruya, Jumat malam (8/1).
Pihaknya juga mengatakan telah meninjau lokasi tersebut.
“Saya tadi ke sana sama Pak Sekretaris BPBD tidak ada retakan, namun karena derasnya air yang mengalir sehingga tanah di situ terkikis,” ucapnya.
Ia kemudian menyampaikan hasil assesment Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu Utara kepada kontributor Koran Seruya di Masamba.
Berikut kutipan lengkapnya:
Berdasarkan hasil assesment dari TRC BPBD bahwa telah terjadi longsor di sekitar jalan menuju kantor bupati depan pasar sentral Masamba sepanjang kurang lebih 5 meter.
Longsoran ini terjadi akibat derasnya aliran air pada saat terjadi hujan yang melalui sisi luar rabat beton dan tertampung pada bagian tanah yang longsor. Pada saat kejadian tidak ada korban jiwa maupun materil. Namun dampak lanjutan akibat longsor ini perlu diwaspadai karena mengancam konstruksi jalan rabat beton yang berada di atas titik longsor dan 1 unit rumah warga dan 1 unit warung yang berada di bawah lokasi longsoran.
Hasil assessment TRC BPBD yang melihat secara langsung di TKP pagi ini…
Bahwa longsor di depan pasar sentral masamba…itu terjadi akibat kondisi tanah yang memang labil lalu di perparah dengan intensitas curah hujan yg cukup tinggi sehingga menyebabkan adanya aliran air yang melewati bagian tanah yang longsor…
sebenarnya ini juga pernah terjadi 3 tahun lalu ditempat yang sama, dan akibat kejadian ini tidak menimbulkan kerugian harta benda bagi penduduk sekitar dan tidak mengakibatkan kemacetan arus lalulintas kendaraan di trans Sulawesi khusus depan pasar sentral Masamba, dan dihimbaukan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar TKP ini agar sebaiknya masyarakat TIDAK menempati lokasi ini apa lagi untuk bermukim sehingga dihimbau agar pihak terkait untuk tidak mengeluarkan izin membangun di area tersebut karena sangat berpotensi longsor mengingat kondisi tanah dan lerengnya sangat curam sehingga sewaktu waktu dapat menimbulkan terjadi longsor susulan.
Demikian kami laporkan.
Tidak hanya “tanah terkikis”, banjir juga dikabarkan terjadi di Desa Radda Kecamatan Baebunta, yang masih menjadi langganan banjir saat hujan deras datang. Diketahui Jumat sore kemarin, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa atau setinggi 70 sentimeter.
(har)