PALOPO–Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Palopo mengalami penurunan jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2020/2021.
Kepala SMPN 5 Palopo, Wagiran SPd M Eng mengatakan, pada tahun ajaran sebelumnya, jumlah siswa di SMPN 5 Palopo sebanyak 525 orang peserta didik.
“Untuk tahun tinggal 404 siswa, padahal sudah diberlakukan sistem zonasi tapi masih ada siswa yang lebih dekat dengan SMP 5 tapi lebih memilih bersekolah di sekolah lain (SMP 8, red),” tandas Wagiran kepada Koran Seruya saat ditemui di ruang kerjanya Rabu, 13 Januari 2021.
Hal itu kemudian memengaruhi jumlah anggaran yang masuk di SMPN 5 Palopo.
“Tentu jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ikut berkurang karena ditentukan dari jumlah siswa,” katanya.
Sementara itu, pihaknya terus berupaya melakukan gebrakan untuk tetap menjaga eksistensi SMPN 5 untuk terus memberikan kualitas pendidikan yang terbaik kepada murid-muridnya.
Lebih lanjut Wagiran mengatakan di awal semester genap tahun ajaran 2020/2021 ini, pihaknya sudah melakukan penguatan pembagian tugas belajar sebagai upaya dalam memaksimalkan kurikulum yang telah diatur.
“Ada 1 guru yang pensiun tahun ini dan ada 4 guru yang baru masuk, jadi kita lakukan pembagian tugas kembali untuk memaksimalkan tenaga pengajar yang dimiliki,” ungkap Wagiran.
Ia berharap tahun ajaran semester genap 2020/2021 pihaknya mampu mendongkrak semua aspek yang menjadi perhatian dalam dunia pendidikan.
“Mungkin dari segi bangunan dan fasilitas fisik kami di SMP 5 kalah jauh dari sekolah di dalam kota, tapi tahun ini saya berharap untuk masalah prestasi kita mampu bersaing bahkan melampaui mereka,” sebut dia. (har)