PALOPO–Kabid PTKP HMI Cabang Palopo, Rival Rinaldi menyampaikan bahwa perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam merupakan lumbung komitmen keislaman, kebangsaan dan keindonesiaan, tentunya forum itu sebuah tugas mulia bagi kader untuk terus menerus dijaga dengan baik.
Oleh karenanya bagi siapapun yang mengganggu, menghentikan ataupun merusak proses kaderisasi HMI dimana pun, oleh siapapun, dan kelompok manapun, maka dia wajib mendapatkan hukuman dan sanksi yang setimpal.
Menurut Rival, pengrusakan yang baru-baru ini terjadi terhadap kegiatan intermediate training (LK II) HMI Cabang Polman tepatnya pada hari Sabtu di kampus Unasman merupakan penghinaan dan pelecehan terhadap marwah HMI se Indonesia.
Mengapa? Sebab kegiatan tersebut adalah wadah kontribusi positif kader HMI terhadap Islam dan Indonesia hari ini dan di masa yang akan datang, bukan hanya itu, kegiatan itupula dihadiri oleh kader terbaik dari berbagai cabang di Indonesia.
Tambah dia, bahwa tidak ada aturan baik itu AD/ART organisasi maupun konstitusi negara manapun yang membenarkan tindakan kader maupun perorangan tersebut.
Sehingga mantan ketua umum Himalaya ini menegaskan kepada Kapolri agar mencopot Kapolda Sulawesi Barat dan Kapolres Polewali Mandar jika dalam waktu 2×24 dia tidak mampu menangkap pelaku pengrusakan.
Rival juga mengimbau kepada jajaran cabang dan Badko HMI se Indonesia khususnya Badko Sulselbar untuk bertindak lebih jauh dan tegas agar pelaku pengrusakan forum LK II HMI Cabang Polman ditangkap dan diadili sesuai aturan yang berlaku.
“Siapapun oknumnya wajib ditangkap, orang seperti itu tidak boleh dibiarkan berkeliaran karena saya anggap dia berwatak premanisme, penjajah dan berotak udang, olehnya itu jangan sampai si Pelaku melakukan perbuatannya kembali terhadap organisasi lain, ia juga bisa menciderai lebih banyak kader maupun merusak organisasi lainnya.”
“Terakhir pesan saya terhadap teman si pelaku dididiklah dia dengan perilaku ahlakul karimah agar ucapan dan tindakannya berdasarkan iman, ilmu dan amal,” katanya.
(rls)