WAMENA–Tak terima atas kasus penikaman yang menimpa warga Toraja, ribuan warga IKT melakukan aksi unjukrasa di halaman Kantor Otonom Wenehule Hubi Kota Wamena, Kamis, 1 April 2021 kemarin.
IKT (Ikatan Keluarga Toraja) meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku penikaman korban Ida Patandianan, yang terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu.
“Kami warga IKT (Ikatan Keluarga Toraja) adalah penduduk Jayawijaya. Kami tidak minta banyak dari pemerintah dan aparat keamanan di Jayawijaya ini. Kami minta rasa damai dan aman saja. Jadi, tolong berikan kami rasa damai untuk mencari makan. Kami tidak datang untuk cari masalah, kami tidak datang untuk membunuh, tapi kami tiap hari dibunuh,” tegas perwakilan pengunjuk rasa saat berorasi.
Untuk diketahui, mendiang Ida Patandianan, 40 tahun, ditikam oleh orang tak dikenal dalam kondisi mabuk di kios miliknya yang beralamat di Lorong 1 Perumahan Koramil Sinakma, Jalan Yos Sudarso Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dari informasi yang dihimpun, di Kios Perumahan Sinakma nomor 2 itu, korban ditikam lelaki setempat berinisial Lid, Rabu, 31 Maret 2021 sekira pukul 19.30 WIT.
Mula-mula pelaku meminta uang kepada korban, kemudian diberikan. Namun pelaku masih merasa kurang dan memaksa masuk ke dalam kios untuk mengambil uang di laci.
Korban melawan, namun pelaku menyerang korban menggunakan parang. Usai menyerang korban, pelaku kemudian melarikan diri.
Ida sempat dilarikan ke RSUD Wamena, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Perempuan paruh baya asal Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara ini menderita luka serius pada bagian punggung.
Jenazah Ida Patandianan diantar ribuan warga Toraja ke Bandara Wamena, untuk selanjutnya diterbangkan ke Makassar dan direncanakan akan dimakamkan di Pangli, Toraja Utara, Kamis, 1 April 2021 kemarin.
(*)