Viral, Jenazah Pasien Covid-19 di RSUD Ini Antri Panjang Hanya untuk Pemulasaran, Kasus Kematian Tertinggi Pecah Rekor Hari Ini

221
ADVERTISEMENT

JOMBANG—-Sejak kemarin video antrean panjang pemulasaran jenazah pasien Covid-19 di RSUD Jombang Jawa Timur beredar dan viral di media sosial Instagram.

Dalam video tersebut nampak sejumlah jenazah pasien berada di atas ranjang pasien berjejer di teras dan lorong masuk kamar jenazah RSUD. Jenazah-jenazah ini ditutupi kain dan selimut.

ADVERTISEMENT

Video berdurasi 21 detik itu diunggah di salah satu grup Facebook sekitar pukul 13.00 WIB oleh akun Moko Eko Sudarmianto.

Selain di Facebook, video antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu juga beredar di aplikasi pesan instan WhatsApp.

ADVERTISEMENT

Dari keterangan yang beredar di Facebook maupun WhatsApp, antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu terjadi di RSUD Jombang.

Berdasarkan tayangan video, pengambil gambar menunjukkan beberapa jenazah berada di atas tempat tidur di sebuah ruangan.

Sambil menyorot beberapa jenazah, pengambil gambar menyampaikan beberapa penjelasan.

“Ini masih belum bisa memandikan, macet. Ini masih antre, di ruangan masih banyak,” ungkap si pengambil gambar sebagaimana terekam dalam video.

Salah satu pengunggah video tersebut akun Instagram ISJ (Info Seputar Jombang) @info_seputar_jombang. Akun itu menjelaskan kalau petugas pemulasaran RSUD mulai kewalahan menangani jenazah sesuai protokol Covid.

Pada Selasa kemarin, 06 Juni 2021, hingga saat ini tampak antrean jenazah menunggu jadwal pemulasaraan oleh petugas masih banyak.

“Dua hari ini merupakan puncak tertinggi angka kematian yang terjadi, lebih dari 30 pasien meninggal dan dilakukan pemulasaraan secara Protokol di Kabupaten Jombang,” demikian ditulis akun @info_seputar_jombang.

Tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana setempat sampai diturunkan untuk membantu bergantian melakukan pemulasaran jenazah tersebut.

“Perlu tambahan petugas pemulasaraan lagi di RSUD Jombang agar segera tertangani segera jenazah yang antri. Kesadaran masyarakat pun perlu ditingkatkan agar selalu melakukan protokol kesehatan supaya tidak terus bertambah jumlah yang terpapar dan meninggal,” demikian tulisnya.

Warganet segera menyerbu dan merespons unggahan tersebut. Mereka rata-rata prihatin dan mendoakan para jenazah. Misalnya akun @hilzamafaza. “Apakah benar itu semua sakit covid?” akun itu mempertanyakan kondisi jenazah.

“Semoga Khusnul Khotimah….,” akun @kammijombang mendoakan.

Kasus Harian Covid Tertinggi Hari Ini

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan per Rabu 7 Juli 2021, ada sebanyak 34.379 kasus baru hanya dalam sehari ini.

Sehingga hari ini jumlah total ada 2,379 kasus Corona di Indonesia.

Menilik data Worlddometer, Indonesia menjadi penyumbang kasus baru tertinggi di dunia pada hari ini hingga pukul 17.15 WIV. Sementara di urutan kedua yakni Rusia dengan penambahan 23.962 kasus Covid-19.

Worldometer belum memasukan data harian beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada hari ini, seperti Brasil dan Inggris.

Kasus ledakan Covid-19, sebut Kemenkes RI di akun resminya lebih banyak disebabkan varian Delta.

Bukan hanya dalam penambahan kasus baru, dalam penambahan kasus kematian karena virus ini Indonesia pun memecahkan rekor dan menjadi yang tertinggi.

Hari ini orang yang meninggal dunia mencapai 1.040 orang sehingga totalnya 62.908 orang.

Sementara Rusia juga mencatatkan penambahan angka kematian sebanyak 725 orang, sehingga total kasus kematian mencapai 140.041 orang.

Dengan aktif Indonesia saat ini berada di peringkat 6 dunia, setelah Rusia, India, Inggris, Brazil, dan Amerika Serikat. Kemenkes mencatat penambahan kasus aktif sebanyak 18.504 orang sehingga totalnya 343.101 orang.

Jika kasus baru tidak dapat dikendalikan dan terus bertambah, maka Indonesia bisa mencatatkan kasus aktif yang lebih tinggi dan mendekati Rusia maupun India. Apalagi saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) telah mencapai 76% secara nasional.

Meski demikian jika dibedah lebih jauh ke tingkat provinsi hingga kota, banyak daerah yang BOR di RS telah mencapai lebih dari 80% dan melewati 90%.

Hal ini terutama terjadi di daerah-daerah dengan lonjakan kasus tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

(*)

ADVERTISEMENT