Ada “Terminal Bayangan” di Dua Titik di Kota Palopo, Rawan Lakalantas, Dishub Kok Terkesan Lepas Tangan?

2020
ADVERTISEMENT

PALOPO–Terminal bayangan bahasa lain dari terminal liar kini marak lagi di kota Palopo.

Ini setelah terjadi kecelakaan lalulintas melibatkan motor dengan motor pada Rabu malam (28/10) di jalan poros depan kantor walikota Palopo. Masyarakat menilai, salah satu pemicu Lakalantas adalah semrawutnya sistem pengelolaan jalan raya, dimana bahu jalan turut digunakan sebagai lahan parkir bus malam yang ngetem di jalan utama yang ada di kota idaman ini.

ADVERTISEMENT

Jika dahulu “terminal bayangan” di kota Palopo lebih banyak beroperasi di sekitar stadion Lagaligo, kini rupanya mulai bergeser ke jalan-jalan utama di kota Palopo.

Koran Seruya memantau pada Rabu 28 Oktober 2020 sedikitnya 8 bus malam angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) secara bergantian mangkal di depan kantor walikota Palopo, Jalan Andi Djemma Palopo.

ADVERTISEMENT

Bus yang mampir dan menjadikan jalan Andi Djemma sebagai “terminal bayangan” tidak sekedar tempat untuk transit atau untuk beristirahat (sopir/penumpang) tetapi juga berkembang menjadi tempat menunggu penumpang, sehingga dinilai mengganggu arus lalulintas di dekat traffic light yang rawan kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan kota Palopo, Andi Farid Baso Rachim saat dihubungi Koran Seruya, Kamis 29 Oktober, mengaku pihaknya tak bisa mencegah sopir untuk singgah di kawasan itu lantaran menurutnya Jalan Andi Djemma adalah jalan nasional, sehingga semua mobil bus yang singgah yang rata-rata berasal dari kawasan utara Luwu Raya, misalnya dari Luwu Utara dan Luwu Timur, alasannya mampir hanya untuk makan, yang terpaksa membuat Dishub Palopo merasa tak bisa berbuat apa-apa.

“Mereka melewati rute jalan Nasional, untuk AKDP melewati jalan Ratulangi berbelok kanan ke Ahmad Razak, terus sampai ke Jalan Kelapa belok kiri menuju Terminal,” kata Kadishub Palopo.

“Lepas dari terminal, lewat samping kantor Palopo Pos (Jalan Wecudai, red) menuju ke Jalan Andi Djemma,” katanya lagi,

Khusus mobil Palopo-Makassar selepas terminal mereka melewati Jalan Andi Kambo dan keluar di Taman I Love Palopo Binturu, imbuhnya.

Mirip “Terminal Bayangan” di depan kantor walikota Palopo dan terkesan semrawut. (Foto: Koran Seruya)

Selain itu, Dishub Palopo mengaku hanya melakukan pengawasan untuk masalah parkir di tempat tersebut. “Soal parkir di depan kantor walikota kami lakukan pengawasan untuk parkirnya saja, sedangkan untuk yang di Binturu khusus AKDP kami sudah surati pemilik PO agar tidak menaikkan penumpang di luar terminal dan sudah kami tembuskan suratnya ke Dishub Provinsi,” tandasnya.

Farid menambahkan, untuk bus AKDP, terkait perizinan dan sanksinya kewenangannya berada pada Dishub Provinsi Sulsel, bukan di Dishub kota Palopo.

Sementara itu Mail, warga Sempowae yang biasa mangkal di sebuah Warkop di depan Kantor Walikota mengaku heran jika Pemkot Palopo tak bisa menertibkan pengemudi bus yang seenaknya saja mengambil badan jalan dan parkir berombongan serta menguasai bahu jalan di poros Jalan Andi Djemma tersebut.

“Ini semrawut, semua sudah ada disini, saat bus malam itu parkir dengan alasan makan, di salah satu marung makan, mereka juga mencari penumpang. Kadang warga saya lihat biasa naik dari sini, sepertinya mereka (penumpang) sudah malas ke terminal, karena busnya singgah disini mereka ikut naik dari sini saja,” ucap Mail.

Mail berharap kesemrawutan itu bisa cepat diatasi oleh dinas terkait dalam hal ini Dishub Palopo bersama pihak Lantas Polres Palopo.

“Tadi malam ada kecelakaan lalu lintas, ini bahaya karena ada lampu merah pas di perempatan, pengendara motor yang arah dari Jalan Mungkasa ingin belok kiri langsung ke jalan poros Andi Djemma, tetapi kondisi bus ada 4 unit yang parkir di bahu jalan, sehingga pandangan pengendara motor terhalang oleh bus malam yang parkir tersebut, sehingga kecelakaan tak bisa dihindari, pas belok disambar motor dari arah berlawanan,” ujar Mail menceritakan peristiwa kecelakaan yang kerap muncul di kawasan kuliner di depan kantor walikota itu.

Laporan: Iccank Razcal

ADVERTISEMENT