LUTIM — Bupati Luwu Timur, H Budiman menekankan kepada seluruh pegawai lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur harus mengetahui visi misi Pemerintah daerah dan tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus tahu menjalankan misi yang mana dari enam misi tersebut.
Adapun keenam misi tersebut, yakni meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat secara menyeluruh, Berkembangnya Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing dan Berjaringan Luas, Tersedianya infrastruktur daerah yang memadai dan lingkungan yang berkualitas, Terciptanya Kepemerintahan dan Pelayanan Publik Yang Lebih Baik, Mewujudkan ketentraman dan ketertiban bagi seluruh warga masyarakat, dan Terjaminnya keberlangsungan pembangunan yang berbasis pada agama dan budaya.
“Kalau ada OPD yang tidak menjalankan misi berarti perlu dihapus OPD itu karena tidak ada yang harus kita programkan di OPD tersebut,” tegas Bupati Luwu Timur, H. Budiman saat memimpin Apel pagi yang dirangkaikan dengan launching program Sejuta Buku untuk Luwu Timur di Bundaran Batara Guru (BBG), Desa Puncak Indah, Kecamatan Malii, Senin (03/01/2021).
Ia juga berharap kepada para Kepala OPD harus tahu misi Pemerintah daerah. “Miris kalau kepala OPD tidak tahu misi dan misi ke berapa yang dijalankan di OPD nya masing-masing. Ini perlu, karena kalau di cascading nanti oleh Organisasi akan ketahuan kalau ada program yang tidak linear,” ungkap Budiman.
“Saya berharap SAKIP kita harus naik dan jangan sampai turun hanya karena kita tidak peduli, tiba-tiba ada program yang siluman, kita tidak tahu dan tidak bisa kita urut ke atas sampai ke visi Pemerintah daerah. Jadi sekali lagi saya berharap bahwa linknya ini antara Bappelitbangda dengan Bagian Organisasi dan seluruh Perangkat Daerah bisa sinergi dalam pencapaian visi misi di Kabupaten Luwu Timur,” tegas Bupati.
Pada kesempatan ini, Budiman juga mengungkapkan bahwa, 70 persen sumbangan PDRB atau pendapatan Luwu Timur dalam 1 tahun kurang lebih 21 triliun itu disokong oleh dua sektor besar, yakni pertambangan dan pertanian. “Pertambangan sekitar 46 persen dimana tidak bisa kita intervensi karena merupakan kebijakan nasional dan global yang harganya tidak bisa kita kontrol, 24 persen ialah pertanian. Sementara 15 sektor lainnya kecil-kecil, misalkan sektor jasa, industri, telekomunikasi, perumahan dan lain-lain yang melengkapi sisanya 30 persen tadi,” ungkap Bupati.
“Untuk itu, teman-teman saya yang eselon II, yang punya kemampuan berfikir ekonomi dan strategis, bantu saya, beri masukan kepada saya untuk langkah-langkah strategis bagaimana uang yang 1,5 triliun ini betul-betul bisa menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Luwu Timur,” tandas Budiman. (ikp/kominfo)