APDESI Luwu Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Lamasi Timur

74
ADVERTISEMENT

LUWU – Sebanyak 4 unit mobil kendaraan kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Luwu, berbondong-bondong membawa bantuan kepada korban bencana angin puting beliung di Lamasi Timur, Kabupaten Luwu. Senin malam 1/3.

Sejumlah kepala Desa Hadir, diantaranya kepala desa Paconne, kepala desa Belopa, Paccerakang, Bonelemo Utara, Senga Selatan, Seppong, Malewong, serta sekdes Lamasi Pantai ikut ke lokasi untuk mengantarkan bantuan tersebut.

ADVERTISEMENT

Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan hasil patungan dari para kepala-kepala desa yang tergabung dalam APDESI Luwu.

Menjadi kepala desa yang dituakan, Kepala Desa Seppong, Ismail Sultan menyerahkan secara simbolis bantuan sembako berupa telur, mie instan, minyak goreng, maupun beras sebagai salah satu wujud perhatian dan kepedulian terhadap para korban bencana. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada perwakilan korban dan Kepala Desa Bululondong, Irvan dan kepala Desa Salu Pao, Marthen Garanta.

ADVERTISEMENT

Kepala desa Bululondong, Irvan mengucapkan terimakasih kepada teman kepala desa atas bantuannya. Pasalnya, saat ini warganya hingga kini masih membutuhkan bantuan tersebut.

“sampai saat ini masyarakat masih membutuhkan bantuan , para korban membutuhkan bantuan makanan pokok, berbentuk beras. Mudah-mudahan dapat dengan adanya bentuk simpati ini sungguh sangatlah bermanfaat. Nanti akan disalurkan ke rumah masyarakat, dibantu relawan yang ada,” ungkapnya,

“Mewakili masyarakat, kami berterimakasih kepada APDESI atas bantuannya, kepada pemerintah kabupaten, sudah banyak juga donasi yang masuk. Masyarakat menilai tindakan pemerintah dalam merespon musibah ini sudah bagus,” tambahnya.

Diketahui, sejak bencana angin puting beliung yang melanda pada 15 February lalu, telah merusak sejumlah rumah warga di Desa Salupao, Desa Bululondong, pompengan dan Desa To’lemo yang terletak di Kecamatan Lamasi Timur. Hingga kini masih sesekali menerjang namun dengan intensitas yang lebih ringan.

(Mita)

ADVERTISEMENT