Bermain 10 Orang, Gaspa 1958 Nyaris Permalukan Tuan Rumah

3075
ADVERTISEMENT

PINRANG — Bertarung di hadapan publik tuan rumah, Gaspa 1958 sukses menahan laju Perspin Pinrang dengan skor imbang 1-1 di Stadion Bau Massepe, Sabtu (26/10).

Laga dengan tempo tinggi sejak menit-menit awal, Gaspa langsung menekan anak-anak Pinrang.

ADVERTISEMENT

Laskar Sawerigading, julukan Gaspa, yang dibesut Gafur Syamsu, sebenarnya sudah lebih dulu leading. Hanya saja wasit Sukiman (Wajo) yang memimpin pertandingan terlihat berat sebelah dan lebih menguntungkan tuan rumah.

Gol Gaspa lewat gebrakan Rahmat dan kawan-kawan dianulir dan dinyatakan offside oleh sang pengadil. Gol cantik Yohan dinyatakan offside padahal posisinya sejajar dengan pemain belakang Perspin.

ADVERTISEMENT

Raikard, striker Gaspa 1958 juga jadi korban sang Pengadil. Ia dihadiahi kartu merah akibat akumulasi kartu kuning di menit ke 30 babak pertama. Bermain sisa 10 orang, Gaspa mulai tertekan. Juru taktik Gaspa, Gafur, kemudian menarik striker Rahmat dan mengubah pola, dari 4-3-3 menjadi 4-4-1.

Lima menit setelah “hadiah” kartu merah, Perspin yang mulai menekan dan mengancam Gaspa mendapat lagi sebuah “bonus” tendangan bebas dari tengah jantung pertahanan anak-anak Palopo. Gol pembuka lebih dulu dijebloskan tuan rumah Perspin lewat gebrakan pemain depannya di menit ke 35. Satu tendangan bebas dari luar kotak pinalti, diheading Laskar Bumi Sawitto dan tak bisa diantisipasi kiper Afrital. Gooollll 1-0.

Namun, kedudukan 1-0 bagi tuan rumah tak bertahan lama. 10 menit setelahnya, Gol lewat kepala Sugiono yang akrab disapa Ambon membuat Gaspa 1958 semakin bersemangat. Gol di menit ke 40 ini hasil assist Chandra melalui tendangan bebas dari kiri jantung teritorial Perspin Pinrang. Berdiri tanpa pengawalan, heading Ambon membungkam supporter tuan rumah. Goooooool 1-1.

Di babak kedua, kedua kesebelasan saling berjibaku dan jual beli serangan tak terelakkan. Hingga akhirnya, wasit asal Wajo, Sukirman meniup peluit panjangnya.

Dengan hasil ini, kedua kesebelasan hanya memetik satu poin dan bertengger di urutan 2 dan 3 klasemen, sedangkan Nene Mallomo FC yang di partai awal sukses menundukkan si Kuda Liar,  Persijo Jeneponto (skor 0-1) berada di puncak klasemen sementara Putaran Terakhir alias 4 Besar Liga 3 Sulsel.

Manajer Gaspa 1958, Aipda H Ruslan Shimer mengaku cukup puas dengan hasil imbang ini, meski pihaknya memberi catatan soal kepemimpinan wasit yang menurutnya lebih cenderung pro kepada tuan rumah.

“Kami berterima kasih kepada anak-anak yang sudah fight dan tampil high press melawan tuan rumah, kami akan fokus pada pertandingan besok melawan Persijo Jeneponto. Mohon doata semua, supaya anak-anak kami bisa memberikan yang terbaik besok, sementara untuk wasit mohon ini menjadi catatan, kami punya gol dianulir, dan ada hadiah pinalti tapi tidak diberikan” sebut H Ruslan.

Dalam laga ini, wasit Sukiman mengeluarkan 6 kartu kuning dari sakunya dan 1 kartu merah, yang membuat Raikard terpaksa harus parkir saat Gaspa 1958 ditantang Persijo Jeneponto, Minggu (27/10) besok di tempat yang sama.

(Iys)

ADVERTISEMENT