Bupati Luwu Utara Jadi Pembicara di Konferensi Internasional

901
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat menjadi Pembicara di Indonesia Development Forum (IDF), Selasa (10/7/2018), di The Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta.
ADVERTISEMENT

Jakarta — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mendapat kehormatan menjadi pembicara utama di Indonesia Development Forum (IDF) yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bekerjasama dengan Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Selasa (10/7/2018), di The Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta. Forum yang juga merupakan Konferensi Internasional ini mengangkat tema Pathways to Tackle Regional Disparity Across the Archipelago.

Di hadapan ratusan peserta forum, Bupati Indah Putri Indriani memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi daerah yang berujung pada keberhasilan pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan tersebut dengan berbagai solusi yang ditawarkan. Solusi dalam wujud inovasi yang kemudian ia paparkan di hadapan ratusan peserta dengan berbagai latar belakang seperti pemerintahan, swasta, akademisi, lembaga riset, organisasi, media, dan masyarakat sipil lainnya, adalah terkait dengan distribusi guru proporsional di sektor pendidikan, dan antenatal care (anc) hipnoterapi di sektor kesehatan.

ADVERTISEMENT

Di sektor pendidikan, Indah menjelaskan bahwa masalah keterjangkauan sekolah, ketersediaan rasio guru, ketersediaan rombel, RKB dan prasarana lainnya, merupakan permasalahan yang harus ditemukan solusinya. “Dari beberapa permasalahan ini, setelah kami kaji, kami temukan bahwa persoalan distribusi guru proporsional ini ternyata menjadi masalah mendasar di dalam pemberian layanan di sektor pendidikan,” ungkap Indah.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, urai Indah, dibutuhkan komitmen bersama dari seluruh stakeholder guna mewujudkan pelayanan dasar ini betul-betul berjalan dengan baik. Caranya dengan melakukan distribusi guru secara proporsional. “Kami punya keyakinan bahwa semua anak bangsa yang masih dalam usia didik harus mendapatkan pelayanan yang sama, di manapun ia berada. Maka lahirlah distribusi guru proporsional yang kita lakukan secara menyeluruh di semua kecamatan,” tutur Indah.

ADVERTISEMENT

Di sektor kesehatan, Indah memaparkan bagaimana keberhasilan pemerintah daerah dalam menekan angka kematian ibu hamil melalui program unggulan ANC Hipnoterapi. “Kebiajakan ANC Hipnoterapi ini berangkat dari audit maternal di mana kami menemukan bahwa dari waktu ke waktu kematian ibu hamil makin meningkat, sehingga perlu dilakukan upaya menekan angka kematian tersebut. Maka lahirlah inovasi ANC Hipnoterapi yang dimaksudkan untuk mengurangi masalah yang dihadapi ibu hamil,” ujar Indah.

Keberhasilan dari inovasi unggulan pemda ini tergambar dari berkurangnya angka kematian ibu hamil sejak 2017, di mana program ini mulai dijalankan. “Dalam APBD 2017, kita melatih 53 tenaga bidan, APBD 2018 ada 103 yang kita latih. Total ada 156 yang telah dilatih dan dampaknya sungguh luar biasa. Dari 11 kematian di 2016, sampai hari ini tercatat hanya ada 5 kematian ibu hamil, dan 5 ini adalah mereka yang tidak ditangani oleh bidan yang kita latih mengikuti program ANC Hipnoterapi,” pungkas Indah. (LH/HMS)

ADVERTISEMENT