MASAMBA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra), kini mulai menerapkan sistem pembayaran digital atau pembayaran non tunai dengan menggunakan sistem QRIS (Quick Response [QR] Code Indonesian Standard).
Dalam penerapan pembayaran digital ini, Pemkab Lutra menggandeng Bank Sulawesi Selatan (Sulsel). Penerapan ini, dilakukan mengingat uang menjadi salah satu sarana penyebaran virus corona.
QRIS ini sendiri, merupakan standar QR Code untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.
Penerapan pembayaran digital ini, dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi tanpa menggunakan uang tunai atau uang kertas.
Hal tersebut, dikatakan oleh Kepala Dinas P2KUKM Luwu Utara, Muhammad Kasrum dalam rilisnya yang diterima redaksi harian Koran Seruya.
“Seyogyanya penerapan QRIS ini, akan disosialisakan pada Jumat lalu, tapi karena situasi saat ini dengan adanya virus corona, maka kita tunda sampai virus ini betul-betul dapat diatasi,” jelas Kasrum.
Kasrum mengatakan, dengan penerapan QRIS di Luwu Utara, maka akan mengeliminir, atau bahkan semakin meniadakan penularan penyakit yang berasal dari virus.
“Penerapan sistem QRIS saat ini sudah sangat tepat, karena kita akan terhindar dari virus corona atau virus lainnya, karena antara uang dan orang tidak lagi bersentuhan, tapi cuma ditempel di barcode yang sudah disiapkan oleh pihak bank,” ujar Kasrum.
Meski sosialisasi penerapan QRIS ditunda, tapi pihak Bank Sulsel sudah melakukan ujicoba di empat toko atau warung yang ada di Masamba.
Keempat toko itu adalah Soft Coffee, Warung Maspang, Toko AF dan AF serta Sikopi. “Alat ini sebagai alat pembayaran non tunai dengan menggunakan barcode yang difasilitasi oleh Bank Sulsel Cabang Masamba,” pungkas dia.
Ia menyebutkan sosialisasi QRIS akan dilakukan setelah situasi saat ini sudah aman. (LH/Sya)