Dua Tahun Musibah Banjir Bandang Luwu Utara, Warga Gelar Doa dan Dzikir Bersama

116
Masyarakat memperingati kejadian banjir bandang di Luwu Utara dua tahun lalu dengan menggelar doa dan dzikir bersama. (Dok. Pemkab Luwu Utara)
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA – 13 Juli 2022, tepat dua tahun terjadinya musibah banjir bandang yang menelan korban jiwa dan juga mengakibatkan kerugian materil masyarakat. Memperingati kejadian tersebut masyarakat Desa Radda dan Meli menggelar zikir dan doa bersama yang dipusatkan di liku bala, Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Rabu, (13/07/2022).

Tidak hanya masyarakat, Bupati Luwu Utara, Indah Putri indriani tampak hadir pada kegiatan tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam sambutannya, sebelum memulai zikir dan doa bersama, IDP sapaan akrab Bupati Luwu Utara menyampaikan bahwa pada dasarnya sejarah tidak boleh dilupakan.

“Peristiwa apapaun yang terjadi dalam kehidupan kita tentu saja jarang untuk segera kita lupakan. Mari jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran. Termasuk kejadian banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu, hal ini mendorong kita dan mengingatkan betapa pentingnya upaya mitigasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa potensi bencananya sangat besar,” ungkap IDP yang juga merupakan ketua DPD II partai Golkar Luwu Utara.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Dia mendorong segenap pihak khususnya pemerintah desa bersama masyarakat agar mendukung program pembentukan Desa Tanggap Bencana maupun Kampung Siaga Bencana.

“Penting untuk selalu aktif mengedukasi, membentuk desa tanggap bencana Sebab yang paling pertama dan paling mungkin untuk menyelamatkan diri kita saat terjadi bencana adalah diri sendiri. Bencana pada dasarnya tidak bisa kita cegah, tapi risikonya bisa kita minimalkan dengan membangun kesiapsiagaan dimulai dari kelompok/komunitas masyarakat di desa,” ujarnya.

Indah juga mengapresiasi kepada seluruh elemen yang terus membantu hingga masa recovery pasca bencana, termasuk yayasan cakra abipraya yang tetap hadir bahkan menjadi prakarsa pada kegiatan hari ini.

“Mari menjadikan kegiatan zikir dan doa bersama yang kita lakukan hari sebagai spirit bangkitnya kehidupan kita Bukan untuk terkungkung dalam kesedihan, tapi untuk menguatkan satu sama lain,” ucapnya.

“Tidak kalah pentingnya, mari kita doakan keluarga kita yang terdampak, termasuk 38 orang yang meninggal dunia dan 8 orang yang tercatat belum ditemukan hingga saat ini agar husnul khatimah,” tutupnya. (rls)

ADVERTISEMENT