PALOPO–Mungkin banyak warga Palopo, termasuk di Tana Luwu yang belum mengenal produk olahan buah durian, buah khas di Tana Luwu, yang diracik oleh Muhammad Erick Gunawan, dengan brand: Durian Baper.
Owner Durian Baper itu saat disambangi Koran Seruya mengaku mengawali usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu dengan usaha kuliner makanan semisal ayam goreng dan nasi uduk, pada 2016 lalu di kawasan Jalan Ratulangi dengan nama Waroeng Bu El.
Namun, tak berjalan lama, usahanya itu tidak berjalan mulus membuat Erik langsung membanting stir dan membuat usaha kuliner dengan brand Durian Baper, pada Oktober 2018 silam.
Kini usahanya tersebut pelan-pelan mulai bangkit, meski terpaan badai pandemi covid-19 belum jua hilang membuat omzetnya ikut tergerus.
“Saya berharap dalam rangka Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke 75 dan Hari Jadi Tana Luwu ke 753, apalagi sekarang ada pandemi corona, kami tentu ingin agar Pemerintah lebih peduli dan perhatian pada kami Pelaku usaha kecil (UMKM), baik dari sisi permodalan untuk pengembangan usaha maupun dari sisi promosinya,” ujar Erik, pria yang lahir pada 29 Juni 1984.
Erik berbangga, produknya pernah menyabet juara 1 lomba kemasan Tingkat Provinsi Sulsel pada event “Kompetisi Kemasan IKM Expo” di Atrium Nipah Mall, Makassar, pada November 2019 lalu.
Ia mengaku tertarik mengemas buah durian sebagai oleh-oleh lantaran banyak Peminat durian yang ketika ingin membawa oleh-oleh buah khas Tana Luwu itu kemana-mana tapi terkendala dengan aromanya yang menyengat. Baik untuk dibawa di atas bus, maupun diatas pesawat.
“Karena banyak yang terkendala baunya yang menyengat, baik diatas bus maupun di pesawat, belum lagi bawanya repot sekali, sehingga saya kemudian berpikir kenapa tidak dikemas saja, jadi bisa dibawa kemana-mana, makannya juga tidak ribet, tidak harus dibelah lagi,” katanya.
Erik bersyukur, produknya bisa laris manis, dimana saat sebelum pandemi, Durian Baper bisa laku sekitar 500-600 cup per bulan. Sedangkan di musim pandemi covid-19 ini sisa 300-an cup saja per bulan.
Produk Durian Baper, Apa Aja Sih?
Durian Baper yang membuka outlet di dekat Rabbids Cafe, di Jalan Andi Djemma Palopo itu kini memiliki 3 produk unggulan.
Yang pertama adalah Durian Brown Sugar, lalu Es Teler Durian Baper dan Durian Baper Cup.
Durian Brown Sugar, adalah produk minuman dengan rasa durian yang bikin baper. Per cupnya murah, cuma seharga Rp13.000.
Durian Brown Sugar, duriannya berasa banget, ditambah segarnya dengan campuran gula aren asli dan susu segar dan daging durian kualitas terbaik yang digunakan.
Sedangkan Es Teler Durian, harganya hanya Rp9.000 per cup. Ada juga es teler original.
Dan satunya lagi adalah, Durian Baper Cup, yang tersedia dalam dua ukuran kemasan, yakni 50 gram dan 100 gram.
Untuk 50 gram, harganya Rp15.000 per cup dan yang 100 gram, cuma seharga Rp25 ribu. Sedangkan untuk beli sistem paket lebih murah lagi.
Perluasan Pemasaran Hingga ke Hotel-hotel
Untuk pemasaran produk-produk Durian Baper ternyata Erik memiliki jaringan hingga ke hotel-hotel di kota Palopo.
Erik mengaku bermitra dengan beberapa hotel, yang pelanggannya doyan makan durian atau sekedar oleh-oleh para tamu hotel.
“Saya bermitra dengan beberapa hotel besar, misalnya Value, Awana dan lain-lain, sehingga mereka tinggal telepon saja jika ada tamunya yang pesan Durian Baper,” ungkap Erik yang juga anggota relawan Tangan Di Atas (TDA).
Erik menyebut, durian yang ia gunakan adalah produk durian jenis lokal, dari berbagai daerah di Sulsel, termasuk Tana Luwu sendiri.
“Kami tidak pakai durian monthong, karena tekstur dan rasanya beda. Yang kami pakai adalah durian lokal, ada yang dari Mamuju/Polman, Palopo sampai Luwu Utara, tergantung mana yang lagi musim dan kualitas buahnya bagus,” tandasnya.
(iys)