Gandeng Unhas, Basmin Ingin Luwu Bebas Banjir 2022

391
ADVERTISEMENT

BELOPA — Pemkab Luwu dan Universitas Hasanuddin menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dalam bidang pendidikan, penelitian pengabdian kemasyarakatan di Gedung Rektorat Unhas, Selasa (01/10/2019) pagi tadi. MoU tersebut ditandatangani oleh Bupati Luwu, Basmin Mattayang dan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Salah satu poin penting yang disepakati dan dituangkan dalam MoU yang berlaku lima tahun tersebut (2019-2024), adalah jalinan kerjasama penelitian penanggulangan bencana banjir dari hulu hingga hilir di Kabupaten Luwu. Basmin mengungkapkan substansi kerjasama riset
penanggulangan banjir sudah lama dipikirkan formatnya. Jauh sebelum maju di Pilkada Luwu dan dilantik sebagai Bupati Luwu masa jabatan 2019-2024.

ADVERTISEMENT

” Pemikiran tersebut, berdasar pada kondisi daerah Kabupaten Luwu yang nyaris di setiap musim penghujan dilanda bencana banjir, di sejumlah kecamatan di Luwu. Sebagai warga Luwu, saya sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Dimana dampaknya menyisakan penderitaan berkelanjutan bagi masyarakat. Alhamdulillah konsep pemikiran tersebut, direspons baik oleh Ibu Rektor beserta jajarannya. Dan pada pagi hari ini, penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Luwu dengan Universitas Hasanudin telah terealisasi,” papar Basmin.

Lanjut dikatakan Basmin, bencana banjir merupakan musibah yang terjadi di luar daya manusia. Namun, sambungnya, faktor penyebab dan dampaknya dapat diminimalisir melalui sentuhan praktik keilmuan yang ilmiah, relevan, dan solutif. Selama beberapa tahun terakhir ini kata dia, banjir di Luwu menimbulkan kerugian yang besar.

ADVERTISEMENT

Ada korban jiwa, gagal panen, rumah kediaman yang porak-poranda, sentra usaha ekonomi rumahan yang gulung-tikar, rusaknya infrastruktur jalan dan gedung layanan publik, kualitas kesehatan masyarakat yang menurun, serta ganggunan kondisi psikis warga. ” Sungguh kasihan masyarakat. Akibatnya, Warga yang tadinya sudah mulai beranjak ke taraf hidup yang lebih baik, harus kembali ke-nol akibat bencana banjir. Saya tidak mau warga Luwu, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini daerahnya menjadi langganan banjir terus menderita akibat kita sebagai pemerintah tidak fokus melalukan langkah-langkah perbaikan. Saya mau 2022 luwu bebas dari banjir, mohon doa seluruh masyarakat”. terang Basmin dengan nada prihatin.

“Nah, dampak-dampak itulah yang akan menjadi salah satu fokus kita untuk diminimalisir melalui tindaklanjut Nota Kesepahaman yang barusan ditanda-tangani naskahnya. Intinya, kita harus mewujudkan kondisi dimana masyarakat Kabupaten Luwu dapat survive dari ancaman bencana banjir,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan, sejumlah poin yang akan dikerja-samakan dan tertuang dalam MoU adalah bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam memikirkan kualitas hidup masyarakatnya.

“Saya sangat salut dan mengapresiasi komitmen Bapak Bupati Luwu yang begitu intens memperhatikan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Nota Kesepahaman ini merupakan salah satu wujud ketulusan keberpihakan Pemerintah Kabupaten Luwu terhadap nasib dan kepentingan warganya. Insya Allah kami akan memaksimalkan dan mengoptimalkan segala potensi sumber daya yang dimiliki untuk mengawal pengimplementasian semua poin kerjasama yang telah disepakati dalam MoU,” ucap Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu. (fit/adn)

ADVERTISEMENT