HPRL ke-78, Luwu Timur Kawasan Ekonomi Baru di Sulsel

82
Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Ketua TP PKK Lutim, Hj Sufriaty menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke 755 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke 77 yang dipusatkan di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Senin (23/01/2023). (Foto : Pemkab Lutim)
ADVERTISEMENT

PENJABAT Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, punya mimpi besar. Ia ingin menjadikan Kabupaten Luwu Timur sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru.

PELUANG hadirnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru ini sangat besar dengan melihat potensi yang ada. Selain memiliki tambang, Luwu Timur juga memiliki lahan yang luas untuk pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan. Juga memiliki kawasan industri yang didukung dengan pelabuhan laut yang memadai.

ADVERTISEMENT

Hal ini agar tidak terjadi ketimpangan pembangunan antara pantai Timur Sulsel dengan Pantai Barat Sulsel. “Insya Allah saya ingin menjadikan dan mendorong, kita sama-sama berjuang menjadikan Luwu Timur ini menjadi pusat pertumbuhan kawasan di Pantai Timur Sulsel, harus kita wujudkan,” kata Bahtiar, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Luwu Timur, dua pekan lalu.

Selama ini lanjut Bahtiar, pembangunan banyak terjadi di kawasan pantai barat, demikian juga aktivitas ekonomi terpusat di sana. “Harus ada sentra baru, supaya tidak semuanya bertumpu di Makassar,” imbuhnya. Pada kesempatan itu, Bahtiar mengapresiasi kebijakan Bupati Luwu Timur, Budiman, yang menaikkan anggaran di sektor pertanian dari Rp46 miliar menjadi Rp80 miliar tahun ini.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, hal tersebut sebuah kebijakan yang tepat, sebab 80 persen penduduk Luwu Timur mata pencahariannya di bidang pertanian. “Tadi Pak Bupati benar, 80 persen penduduk saya petani. Maka yang dimiliki diorientasikan ke petaninya, karena di situ manusianya,” jelasnya. Ia menyampaikan, akan memberikan bantuan bibit durian, sukun dan nanas. Bahkan menantang agar Luwu Timur menjadi penghasil durian terbesar di Indonesia, dengan menanam 1 juta durian Musangking.

Sementara itu, Bupati Luwu Timur H. Budiman mengatakan bahwa peringatan Hari Jadi Luwu dan Hari Perjuangan Rakyat Luwu merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat tanah Luwu. “Melalui momentum ini, kita dapat mengenang dan memaknai kembali perjuangan para leluhur dan juga merayakan keberagaman seni dan budaya yang mekar di tengah-tengah kita,” kata Budiman saat membuka pagelaran seni. Budiman mengatakan, pagelaran seni bukan sekedar hiburan namun cerminan kearifan lokal dan keuletan masyarakat Luwu.

“Mari kita lestarikan, kembangkan dan promosikan seni budaya kita sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keberagaman budaya bangsa,” ajak Bupati Lutim. Oleh karena itu, Bupati Lutim mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, para seniman dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan acara ini dengan sukses. “Saya berharap, semangat peringatan Hari Jadi Luwu dan Perlawanan Rakyat Luwu ini dapat menginspirasi kita untuk terus bersatu, bekerja keras dan menghadapi tantangan masa depan,” harap Budiman.

“Jadikan momentum ini sebagai tonggak sejarah yang memberikan motivasi bagi kita semua untuk lebih berkontribusi dalam membangun tanah Luwu yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” tutupnya. Diketahui, puncak peringatan HJL dan HPRL tahun 2024, Kabupaten Luwu Timur ditunjuk menjadi tuan rumah. Setiap tahun, tuan rumah digilir empat daerah di Tana Luwu yakni, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo. (*)

ADVERTISEMENT