Jajakan Minuman Dingin, Emak-emak di Sekitar Jembatan Salupikung Palopo Raup Cuan Rp 200 Perhari

211
Emak-emak menjajakan minuman dingin kepada pengendara yang menunggu antrian. (Foto : Michael Gani)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Ambruknya jembatan Salupikung Rampoang Kota Palopo membawa berkah tersendiri bagi sekelompok emak-emak yang tinggal di sekitar jembatan Salupikung.

Sekelompok emak-emak menjajakan minuman dingin di tengah antrian panjang kendaraan bermotor.

ADVERTISEMENT

Salah seorang penjual minuman bernama Dewi mengaku awalnya prihatin melihat para pengemudi mobil yang kehausan dan tidak bisa turun dari kendaraan.

Dia bersama rekan-rekannya lalu berinisiatif membagikan minuman secara cuma-cuma alias gratis kepada para sopir mobil yang menunggu antrian panjang untuk melintasi jembatan Salupikung.

ADVERTISEMENT

Namun setelah beberapa hari mereka kekurangan modal sehingga mencoba untuk menjual minuman dengan harga yang sangat terjangkau dan berhasil meraup keuntungan 100 ribu hingga 200 ribu perhari.

“Sebelum jembatan amblas, aktivitas sehari-hari saya berjualan di konter, namun setelah antrian panjang kendaraan, omset sedikit berkurang sehingga mencari sumber penghasilan lain dengan menjual minuman dingin,” ungkap Dewi.

Harga minuman yg ditawarkan cukup terjangkau yaitu seharga Rp 5000 per cup dengan berbagai varian rasa yang menarik seperti rasa jeruk, thai tea, melon dan berbaga varian rasa lainnya yang menggugah dahaga para pengemudi dan penumpang.

Beberapa emak-emak yang menjajakan minuman, mengaku pada awalnya mereka berprofesi sebagai penjual barang campuran, penjual sayur dan ikan dikawasan Rampoang.

Namun setelah amblasnya jembatan Salupikung, pendapatan mereka menurun drastis karena terhalang oleh antrian panjang kendaraan sehingga masyarakat enggan untuk mampir berbelanja.

Hal senada juga diungkapkan seorang pedagang minuman bernama Afni juga mengaku bahwa sebelumnya ia berjualan sayur dan selama berjualan minuman dingin bisa mendapat sedikit penghasilan.

“Kami menjajakan minuman dari pukul 9 pagi hingga pukul 4 Sore, dan Siang hari paling diminati pengemudi dan penumpang karena cuaca panas,” katanya.

“Bahkan seringkali kami membagikan minuman secara gratis kepada pengguna jalan jika sudah kembali modal. Kami berharap agar jembatan permanen segera dibangun agar dapat kembali beraktivitas seperti dulu lagi berjualan sayur, ikan dan barang campuran,” ungkapnya.

Untuk diketahui jembatan Salupikung yang ambles pada Oktober 2022 lalu masih menggunakan jembatan sementara sebagai jembatan darurat. Rencananya jembatan permanen akan segera dibangun tahun ini. (mic)

ADVERTISEMENT