KORANSERUYA.COM–PT Vale Indonesia Tbk menerima pengunduran diri Direktur Perseroan Agus Superiadi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin (31/8/2021).
Lewat RUPSLB ini diadakan secara elektronik ini, pemegang saham menyetujui susunan direksi PT Vale Indonesia. Adapun susunan direksi tersebut, yakni Febriany Eddy menjabat Presiden Direktur Vale Indonesia, dan Adriansyah Chaniago menduduki jabatan Wakil Presiden Direktur.
Adapun kursi direktur masing-masing dijabat Bernardus Irmanto, Dandi Widjaja, dan Vinicius Mendes Ferreira.
Febriany sendiri terpilih pertama kali menjabat Presiden Direktur PT Vale Indonesia lewat RUPST yang digelar pada 29 April 2021 lalu. Dia menggantikan Nicolas D. Kanter.
Febriany Eddy menduduki jabatan orang nomor satu di susunan direksi PT Vale Indonesia, boleh dikatakan sebagai pencapaian langka. Sebab, di Indonesia sendiri, peran perempuan untuk level manajamen senior atau C-Suite pada industri pertambangan masih sangat terbatas, bahkan terhitung jari.
Bahkan secara global, peran perempuan dalam mengisi posisi strategis pada perusahaan tambang untuk jenjang C-Suite hanya 13,2 persen sesuai laporan S&P Global Ratings yang dirilis pada 2020 lalu, dilansir KORAN SERUYA dari Bisnis.com.
Sebelum dipercaya menjabat Presiden Direktur, Febriany Eddy telah berkarir di PT Vale selama hampir 14 tahun. Febri, begitu perempuan kelahiran Palembang, 44 tahun silam ini akrab disapa, juga banyak terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional perihal uji tuntas keuangan di lingkup Vale secara global.
Pemegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan pemegang titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore ini, pernah menjabat Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan Vale Indonesia selama 3 tahun.
Kemudian Febri pernah pula bertugas di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.
Kemudian Febri pernah pula bertugas di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.
Sekembalinya ke Indonesia, dia menjabat sebagai CFO Vale Indonesia pada 2018-2019, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO & Presiden Direktur.
Kiprah Febriany Eddy tersebut mengantarkannnya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, sebagai satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan.
Ibu dari dua anak yang hobi menyelam ini, yang terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019 itu, juga aktif menyuarakan kesetaraan, keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), Indonesia Business Council for Women Empowerment (IBCWE), dan kini menjabat sebagai Vice Chairman Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). (***)