Laga PGRI Sport Vs Lagaligo FC Ditunda Gegara Hujan Lebat; Graha Janna dan IPJ Berbagi Angka

231
Palopo Super League, laga Graha Janna Vs IPJ, Sabtu (14/3). Gelandang Graha Janna, pemain U-18 Rifki Wahid bermain cukup cemerlang dalam laga di matchday ke 21 itu.
ADVERTISEMENT

Palopo–Kompetisi antarklub elit, Palopo Super League (PSL 2020) kini sudah memasuki matchday ke 21, Sabtu, 14 Maret 2020, dimana sejatinya, Lagaligo FC menjamu PGRI Sport di Stadion Lagaligo petang tadi. Namun hujan deras yang turun membasahi bumi Sawerigading, membuat laga tersebut terpaksa harus ditunda, dan akan rencananya akan digeser ke hari Senin 16 Maret 2020 lusa, mulai pukul 16.00 Wita.

Wasit Awaluddin yang memimpin laga yang baru berjalan sekitar 10 menit tersebut terpaksa menyetop laga ini.

ADVERTISEMENT

Hal ini mengingat ketentuan regulasi kompetisi PSL 2020 yang menyebutkan, bahwa jika terjadi force major, seperti hujan deras dan badai maka laga tersebut terpaksa ditunda atau dialihkan pada kesempatan selanjutnya.

Operator Liga dari Askot PSSI Palopo, Herianto yang hadir menyaksikan laga tersebut mengatakan, pembatalan pertandingan ini bukan karena faktor kesengajaan maupun human error, tapi kehendak alam.  “Ini adalah masalah force major atau masalah diluar batas kemampuan manusia, kita akhirnya sepakat, laga itu dialihkan ke hari Senin lusa, jam 16.00 Wita dan durasi waktunya, harus dimulai sejak menit saat diskors oleh wasit,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

Graha Janna Vs IPJ Imbang 0-0

Sementara itu di laga kedua, pukul 16.30 Wita yang mempertemukan dua kutub sepakbola berbeda, yakni Graha Janna kontra IPJ dalam laga yang dipimpin wasit Bahtiar, berakhir kacamata alias imbang 0-0.

Laga ini secara permainan lebih didominasi oleh Graha Janna namun IPJ yang begitu kokoh di pertahanan yang dikawal Candra dkk tak memberi kesempatan buat lawannya untuk leluasa menari-nari dalam area kotak pinalti klub asal Kelurahan Jaya Telluwanua itu.

Dobrakan Riki – Ifan Indar dan Fajar belum mampu membuat jala IPJ yang dikawal Dedi bergetar.  Sedangkan anak-anak IPJ yang mengandalkan serangan balik terlihat bermain dengan tempo sedang.

IPJ baru terlihat berani lebih terbuka dan mencoba membuka pertahanan Graha Janna di babak kedua.

Variasi serangan IPJ terlihat mulai agak hidup, sedangkan Graha Janna yang tetap prima, masih kesulitan memasuki daerah terlarang IPJ.

Kedua tim silih berganti melakukan penetrasi tapi kondisi lapangan yang licin membuat pemain-pemain kedua kesebelasan jatuh bangun dan peluang demi peluang gagal berbuah gol.

Dengan hasil imbang 0-0 ini, Graha Janna hanya mampu menambah 1 poin menjadi 8 dan IPJ kini memiliki 5 poin hasil sekali menang dan dua kali seri. Klub lawas IPJ masih setia duduk manis di peringkat 7 klasemen sedangkan Graha Janna masih mendiami urutan 3 klasemen sementara.

Pelatih kepala IPJ, Jody Mario kepada awak media usai pertandingan mengaku cukup puas dengan hasil imbang ini.

Ia juga memuji kepemimpinan wasit yang dinilainya bertugas sangat baik.

Pembesut IPJ itu berharap, anak asuhnya dilaga ke-enam nanti saat menghadapi Salobulo FC, timnya bisa lebih baik dan lebih tenang dalam finishing touch. “Saya ingin anak-anak main lebih meningkat, kita harus bisa menang, dan menjauh dari zona degradasi,” kuncinya.

H. Harisal A. Latief yang ikut mensupport Graha Janna FC tertangkap kamera pewarta sedang duduk di Bench Official Team asal Wara Selatan itu. Politisi Golkar ini ikut membantu manajemen Graha Janna. (Foto: Iccank/PSL 2020)

 

Harisal A Latief Support Graha Janna

Dibalik gemerlapnya Graha Janna, yang bertabur pemain-pemain transfer, rupanya ada sosok manajer yang juga anggota DPRD Palopo asal partai Golkar, Haji Harisal A Latief yang “bermain” di belakang layar.

Politisi muda Golkar itu dalam beberapa kesempatan sering terlihat duduk di bench pemain/official team.

Saat ditemui usai pertandingan antara Graha Janna yang dibesut Sufriadi versus IPJ yang dibesut Jody Mario, H. Harisal mengaku cukup puas dengan hasil imbang 0-0 timnya.

“Ini mungkin sudah maksimal, kalau permainan kita tadi lebih mendominasi dan menguasai lapangan, tetapi yah mau dikata apa, faktor rejeki dan kondisi lapangan yang membuat kita agak sulit tadi memang menciptakan gol,” sebut Harisal.

Soal ikut bergabungnya dia me-manage Graha Janna, Harisal mengaku jika dirinya memang suka sepakbola sejak lama dan di kesempatan ini anggota Komisi II DPRD itu berharap ada anak-anak Graha Jannah yang ia ikut bina bisa masuk kedalam squad Gaspa Palopo  dalam jenjang event yang lebih besar, seperti di Liga 3 dan ajang-ajang prestasi lainnya seperti Porda (Porprov) nantinya.

“Saya ingin kita memunculkan terus bibit-bibit baru di dunia sepakbola utamanya di kota Palopo ini, saya harap, anak-anak kita bisa berprestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama daerah, kami salut Askot PSSI Palopo membuat kompetisi Palopo Super League ini, sehingga kita bisa memantau bakat anak-anak remaja kita,” pungkas Harisal A Latief, yang pernah menjabat Ketua DPRD Palopo periode 2015-2019 itu. (iys)

ADVERTISEMENT