WALMAS–Kendati sektor pembangunan di Desa Suka Damai, sudah memperlihatkan perubahan tetapi Kepala Desa (Kades) Sarlota Panding, mengaku target tersebut belum dicapai.
Alasannya mengakui hal itu, dimana kurang lebih lima tahun memimpin Suka Damai, banyak item pembangunan belum dapat dikerjakan.
Diakui pula, masih banyak petani di desanya Belum terpenuhi kebutuhan bertaninya.
Padahal, 100 persen warganya hidup memopang hidup di sektor pertanian.


Tidak hanya itu, di sosial kemasyarakatan, juga diakui Sarlota Panding masih jauh dari harapan.
“Terutama di sektor pertanian, apalagi mata pencarian warga Desa Suka Damai memang di pertanian sedang irigasi, jalan tani serta kebutuhan lainnya seperti alsintan dan pupuk belum bisa diatasi,” kata Sarlota Panding, Sabtu, 15 Fenruari 2025.
Kalau salah satu Srikandi terbaik Walmas itu mengaku, apa yang dikerjakan kurang lebih lima tahun belum mencapai target, lain halnya Usman.
Bapak dua anak warga Desa Suka Damai ini, pendapatnya bertolak belakang dengan Sarlota Panding.
Menurut Usman, apa yang telah dilakukan Sarlota Panding selama menjabat Kades, sudah sangat maksimal.
Bahkan, diakui Usman, sejak dipimpin Sarlota Panding, perubahan di sektor pembangunan, pertanian dan sosial kemasyarakatan, sudah sangat nampak.
“Terlalu merendah juga kalau disebut tidak ada perubahan, sebab kami sendiri yang merasakan apa yang sudah dilakukan selama lima tahun. Namun perlu digaris bawahi bicara soal pembangunan, pertanian dan sosial memang masih banyak yang kurang. Tapi intinya perubahan itu sudah ada,” tutur Usman.(*)