PALOPO–Terhitung mulai Senin (22/6/2020), seluruh posko covid-19 lintas batas Kota Palopo resmi dibubarkan. Seluruh tenda dan peralatan posko sudah dibongkar petugas gabungan.
Pembubaran posko lintas batas di Kota Palopo ditandai dengan gelar apel gabungan di pelataran halaman Islamic Centre Palopo, kemarin. Apel ini dipimpin langsung Walikota Palopo, HM Judas Amir.
Ada empat posko lintas batas di Kota Palopo yang dibubarkan, yakni posko di wilayah Wara Selatan di Halaman Islamic Centre, posko Lebang di Kecamatan Wara Barat, Posko Mancani di Telluwanua, dan Posko Latuppa di Kecamatan Mungkajang.
Apel gabungan ini diikuti unsur Forkominda Kota Palopo, Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, Sekda Kota Palopo, Firmanza DP, para pejabat Asisten di jajaran Pemkot Palopo, para Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemkot Palopo, serta perwakilan tim kesehatan, pasukan TNI/Polri, personel Dinas Perhubungan, Satpol PP, petugas BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, PMI dan relawan.
Dalam apel gabungan tersebut, Walikota Palopo HM Judas Amir didampingi Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso dan unsur Forkominda Kota Palopo, melakukan pencanangan posko pemantauan penyebaran Covid-19 di tingkat RT/RW. Pencanangan ini ditandai dengan penyerahan pedoman pelaksanaan tugas RT/RW kepada perwakilan ketua RT/RW.
Walikota Palopo, HM Judas Amir, dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait, yang selama tiga bulan bekerja siang dan malam menjaga Kota Palopo dari penyebaran virus corona di pintu masuk kota bermotto ‘Idaman’ ini. Para pihak terkait tersebut, diantaranya insan kesehatan, personel TNI, Polri, Pamong Praja, Dinas Perhubungan, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan para relawan.
“Selama tiga bulan lamanya, siang dan malam, kita bekerja memantau dan mengawasi ketat lalulintas warga ke Kota Palopo.Ini bertujuan agar Kota Palopo bebas dari penyebaran virus corona. Alhamdulillah, kerja keras kita bersama ini membuahkan hasil karena selama dua bulan terakhir sudah tidak ada kasus positif covid-19 atau corona di Palopo,” kata Judas Amir dalam sambutannya, di hadapan peserta apel gabungan.
Dikatakan Judas, meski posko lintas batas dibubarkan, namun penanganan covid-19 di Kota Palopo tetap berkelanjutan. “Penanganan dan pengendalian penyebaran virus corona atau covid-19 di Kota Palopo dialihkan ke tingkat RT/RW. Para Ketua RT/RW dibantu pihak terkait lainnya mengawasi warga yang ada di lingkungannya, termasuk pendatang sehingga penanganan dan pengendalian covid-19 masih bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Sesuai pesan Pemerintah Pusat, kata Judas Amir, semua elemen masyarakat diminta tetap melakukan pengawasan yang ketat, mawas diri agar virus Corona tidak punya tempat lagi di daerah, terutama di Kota Palopo.
“Kota Palopo termasuk salah satu kabupaten/kota di Sulsel yang sudah 2 bulan ini nirkasus positif corona, sehingga Palopo masuk zona hijau. Mari bersama kita jaga Palopo tetap zona hijau,” kata walikota dua periode ini.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Palopo, Andi Farid Baso Rahim dalam laporannya di hadapan peserta apel, menyampaikan, pelaksanaan skrining Covid-19 atau penapisan dan pengawasan bagi para pendatang yang masuk ke Kota Palopo dilaksanakan sejak tanggal 25 Maret 2020 pada 3 posko lintas batas. Yakni, posko
batas Palopo-Luwu di Kecamatan Wara Selatan (Posko Islamic Centre), Pos batas Palopo-Toraja Utara di Kecamatan Wara Barat (Posko Lebang), dan Posko batas Palopo-Luwu Utara di Kecamatan Telluwanua (Posko Telluwanua). Bahkan, dalam perkembangannya, dibuka posko batas Palopo-Bastem di Kecamatan Mungkajang (Posko Latuppa) pada tanggal 24 April 2020 lalu.
“Kegiatan pengawasan dan skrining ini dilakukan selama 24 jam dalam setiap hari melibatkan 274 personel gabungan dari Tim Kesehatan,
pasukan TNI/POLRI, personel Dinas Perhubungan, Polisi Pamong Praja, petugas BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, PMI, dan para tim relawan,” katanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penapisan terhadap orang dengan resiko tertular yang berasal dari transmisi lokal Covid-19 yang akan memasuki wilayah Kota Palopo dan kemudian dilakukan penanganan dengan segera.
“Adapun total pendatang/pelintas yang diperiksa sebanyak 195.669 yang terdiri dari pendatang yang berasaldari daerah transmisi lokal dan non transmisi lokal baik dalam maupun luar negeri”.
Untuk diketahui, hingga penutupan posko covid-19 di Kota Palopo, sebanyak 60 dinyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, 163 ODP, 12 PDP, dan 4 positif. Dari 4 positif, 1 orang dilaporkan dalam perawatan di RS Wahidin Makassar. (tari)