PUPR Palopo: Selesai Tepat Waktu, Proyek Jalan Lingkar Timur Sudah PHO

1214
Kegiatan opname pekerjaan peningkatan jalan di Jalan Lingkar Timur oleh Dinas PUPR Palopo saat melakukan PHO bersama pihak rekanan dan konsultan pengawas CV Indtim Baja Engineering, pertengahan Mei 2021 lalu. [Foto: Ist]
ADVERTISEMENT

PALOPO–Proyek peningkatan jalan yang berada di ruas Jalan Lingkar Timur kawasan tepi pantai Wara Utara Palopo, dengan panjang 623 meter dan lebar 6 meter telah selesai 100 persen dikerjakan oleh pihak rekanan yakni PT Mael Lestari.

Penjelasan ini disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Palopo, Abdul Haris melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ibnu Rus, saat dihubungi Selasa, 1 Juni 2021.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, proyek tersebut dilaksanakan lebih cepat dari masa kontrak yang seharusnya dikerjakan 120 hari kalender atau harus berakhir 24 Juni mendatang.

Proyek yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021 senilai Rp2,8 Miliar itu dinyatakan selesai setelah ditandatanganinya berita acara PHO atau Provisional Hand Over (serah terima hasil pekerjaan pertama) pada pertengahan Mei 2021 lalu.

ADVERTISEMENT

“Alhamdulillah, pekerjaan selesai tepat waktu, sejak mulai dikerjakan Februari lalu. Tapi berkat kerja keras pihak rekanan dibantu tim konsultan pengawas dan Bina Marga PUPR Palopo pekerjaan pengaspalan ini bisa selesai 100 persen pada pertengahan Mei lalu, sehingga lebih cepat dari seharusnya yakni PHO harusnya pada 24 Juni, kami tentu bersyukur,” ucap Ibnu Rus, Selasa (1/6).

Meski begitu, proyek pengaspalan di Jalan Lingkar Timur yang berada tepat di tepi pantai Kelurahan Penggoli Wara Utara itu menurut Ibnu Rus belum selesai semua karena keterbatasan anggaran, sehingga diharapkan proyek lanjutan dilakukan, pada bagian-bagian tertentu yang agak rawan banjir rob (air laut pasang, red). Orang disini menyebutnya konda-konda, terangnya.

 
“Pada bagian atau titik ruas tertentu, kondisinya memang agak rentan dengan kondisi pasang surut air laut atau ombak, dimana pada musim-musim tertentu diketahui volume air cukup besar dan tentu berdampak pada kondisi badan jalan yang ada sehingga harus ditinggikan. Kita lihat nanti tahap berikutnya karena sesuai dengan anggaran (dana DAK) juga,” pungkas Ibnu.
(*)
ADVERTISEMENT