PALOPO — Atlet Putra dan Putri asal Kota Palopo kembali mengukir prestasi di pentas Nasional. Kali ini di Kejuaraan Nasional Taekwondo Indonesia tahun 2022 atlet asal Palopo berhasil meraih medali.
Dalam kompetisi yang berlangsung di Indoor Stadium Benteng Taruna Sport Centre, Tangerang Banten itu, wakil asal Kota Idaman itu berhasil meraih medali Perak dan Perunggu. Pertandingan itu sendiri berlangsung dari tanggal 15 hingga 18 Desember 2022.
Putra dan Putri asal kota Palopo tersebut yakni Rahmanuddin yang berhasil meraih medali Perak dan Halvisa meraih Perunggu. Diketahui, Rahmanuddin juga peraih Emas Porprov 2022 serta Medali Emas di Kejurwil di Makassar.
Kejurnas taekwondo ini diikuti sebanyak 773 atlet dari 31 provinsi di Indonesia. Mereka bersaing pada dua nomor pertandingan yakni Kyorugi (tarung) dan poomsae (jurus).
Dari jumlah tersebut sebanyak 287 atlet akan bertanding di kategori senior, 264 atlet di kategori junior, dan sebanyak 222 atlet akan bertarung di kategori Cadet.
Kejurnas taekondow 2022 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sebab peserta yang bersaing merupakan atlet terbaik dari kejuaraaan antar wilayah yang dalam pelaksanaannya dibagi dalam lima wilayah.
Sistem pertandingan pada kejurnas taekwondo 2022 menggunakan standar aturan rule of world taekondow, wasit dan pelatih yang mendampingi atlet juga merupakan praktisi taekwondo yang telah berlisensi.
Sekretaris Daerah Kota Palopo, H Firmanza DP yang juga Ketua Cabor Taekwondo Palopo mengapresiasi prestasi yang diraih dua atlet Palopo itu.
“Hal ini dapat menjadi contoh untuk anak muda khususnya di Palopo agar lebih berprestasi untuk mengharumkan nama Palopo,” kata Firmanza.
Sementara itu, Ketua umum PBTI, M. Thamrin Marzuki menyampaikan agar seluruh atlet bertanding dengan baik dan sportif. Dia optimis kejurnas 2022 akan lahir atlet potensial masa depan taekwondo Indonesia yang akan membawa nama bangsa dan negara di kanca internasional.
“Jadi kejurnas yang merupakan titik kulminasi dari rangkaian pertandingan kejuaraan di enam wilayah adalah output yang akan menjadi salah satu barometer atau tolak ukur pembinaan dan pengembangan prestasi para atlet,” imbuhnya. (rls)