Roadshow 13 Kecamatan, Komunitas Klaster Hadir untuk Ibu dan Bayi

446
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat memijat seorang bayi usai melaunching Komunitas Kelas Terindah baru-baru ini di Masamba.
ADVERTISEMENT

Masamba — Komunitas Kelas Terindah (KKT), atau sering juga disebut Komunitas Klaster, bakal Roadshow di 13 Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, minus Kecamatan Seko dan Rampi. Roadshow telah dilakukan pada Sabtu 2 Februari 2019 kemarin di Kecamatan Tanalili, dan Minggu 3 Februari 2019 di Kecamatan Bonebone. Roadshow dilakukan setiap Sabtu dan Minggu selama enam bulan ke depan.

Komunitas Klaster yang pengurusnya telah dikukuhkan oleh Bupati Luwu Utara pada Jumat 1 Februari lalu bersamaan dengan dilaunchingnya komunitas ini bertujuan membantu para ibu untuk melahirkan secara aktif, alami, dan naluriah. Bukan cuma itu, komunitas ini juga membantu ibut untuk merawat dan mengoptimalkan tumbuh kembang bayi dengan kembali ke metode dengan pijat bayi.

ADVERTISEMENT

“Kita juga membantu para ibu untuk tetap memperhatikan dan merawat tubuh dan diri mereka untuk tetap sehat dengan senam bugar,” ujar Ketua KKT Andi Bahtiar. Komunitas ini memiliki enam trainer bersertifikat nasional, masing-masing Juinar, Marhaeni, Nurul Sukma Ariefianti, As Angganince dan Adjmal Akbar. “Jadwal roadshow sudah kami bagikan ke seluruh Camat sebagai pemberitahuan awal,” kata trainer Nurul Sukma.

Nurul Sukma menyebutkan, ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam roadshow tersebut, yaitu senam bugar, kelas pijat bayi/balita dan kelas ibu hamil. “Roadshow di kecamatan itu kita awali dengan kegiatan senam dulu, lalu membuka kelas pijat ibu dan bayi, kemudian kelas ibu hamil,” sebut Nurul. Untuk kelas pijat bayi/balita akan diikuti 50 orang, dan kelas ibu hamil 30 orang. Sementara senam bugar tidak dibatasi.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Bupati Indah Putri Indriani berharap, kehadiran komunitas ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan kesehatan ibu dan anak. “Saya ambil contoh pada kegiatan pijat bayi/balita. Pijatan kita terhadap bayi sebenarnya adalah ‘tarian’ antara orang tua dan bayi, di mana tanda dari bayi dimengerti, didengar dan direspon dengan cara meningkatkan hubungan sosial orang tua dan bayi. Ibaratnya seperti penyaluran kasih sayang,” ucap Indah. (man)

ADVERTISEMENT