Saudagar Bugis Haji Permata dan Anak Buahnya Tewas Usai Dihadiahi Timah Panas Petugas Bea Cukai, Pihak Keluarganya Keberatan

770
Suasana penjemputan jenazah Haji Permata di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, Batam, Kepri, Jumat (15/1/2021) menjelang magrib. Saudagar Bugis asal Batam ini dilaporkan tewas ditembak oleh aparat Bea dan Cukai Tembilahan, Riau, pada Jumat dinihari, sekitar pukul 04.00 WIB. (Foto: Suryakepri.com/Romy Kurniawan)
ADVERTISEMENT

Anak buah pengusaha asal Batam (Haji Permata) yang bernama Bahar dinyatakan meninggal dunia. Bahar sempat dirawat beberapa hari dengan luka tembak di kepala.

Saat penembakan, Bahar memegang kendali speedboat yang ditumpangi Haji Permata dan sejumlah anak buahnya. Polda Riau telah mendapat hasil autopsi dan pemeriksaan sejumlah saksi terkait penembakan terhadap rombongan Haji Permata.

ADVERTISEMENT

“Haji Permata ditembak bagian dada, sedangkan anggotanya, Bahar yang merupakan tekong atau nakhoda speedboat terluka di bagian kepala. Dia sempat dirawat, namun akhirnya meninggal dunia,” kata Direktur Reskrimum Polda Roau Kombes Pol Teddy Ristiawan, Kamis (21/1/2021) dilansir Riauin.com.

Teddy menyebutkan, selain Permata, ada 3 anak buahnya ikut tertembak. Namun hanya Permata dan Bahar yang tewas. Sedangkan anak buahnya yang lain sedang dirawat karena luka tembak di tangan dan kaki.

ADVERTISEMENT

“Total yang tertembak ada 4 orang. 2 meninggal dunia, dan 2 terluka,” ucap Teddy.

Haji Permata tewas saat kejadian, Jumat (15/1). Sedangkan Bahar tewas, Selasa (19/1) sore.

Selanjutnya dua korban lain yakni Abdul Rachman luka tembak di kaki, lalu Irwan, luka tembak di lengan. “Untuk Haji Permata, meninggal dunia dengan 5 proyektil peluru petugas Bea Cukai di bagian dada. Ini diketahui setelah jenazah Permata dilakukan autopsi. Sedangkan Bahar, luka tembak di kepala karena memang dia yang mengemudikan kapal,” jelasnya.

Lokasi penggerebekan yang menyebabkan Permata tewas, ternyata terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama di Sungai Belah hingga ke Sungai Merusi, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. “Dari lokasi pertama ke lokasi kedua ada sekitar 30 menit. Jadi semua kejadian di wilayah perairan, sungai. Ada masyarakat yang melihat dan mengetahui kejadian itu,” jelasnya.

Teddy menjelaskan, dalam menyelidiki kasus kematian Permata, polisi telah memeriksa 21 orang. Saksi diperiksa mulai dari anak buah Permata, hingga masyarakat dan pihak Bea Cukai. “Pimpinan Bea Cukai Tembilahan Indragiri Hilir sedang diperiksa. Sedangkan enam orang petugas Bea Cukai yang berada di lokasi kejadian tidak hadir saat kami panggil,” tegasnya.

Sebelumnya heboh diberitakan, Permata tewas tertembak pada Jumat (15/1). Penembakan terhadap Permata saat pengusaha barang-barang dari luar negeri itu berada di atas laut Tembilahan.

Dia berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Permata mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya.

Peristiwa itu terjadi saat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau (Kepri) menggagalkan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal. Haji Permata tewas tertembak dalam kejadian itu.

Karena tidak terima, keluarga korban membuat laporan ke polisi. Laporan dibuat di Polda Kepri dan dilimpahkan ke Polda Riau terhitung 18 Januari 2021.

(*/iys)

ADVERTISEMENT