PALOPO – Dinas Pendidikan dan Dewan Pengawas Pendidikan Kota Palopo, diminta untuk meninjau ulang izin operasional Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ibnu Sina.
Pasalnya, sekolah tersebut dinilai melakukan pungutan kepada salah satu orang siswa. Mereka meminta ganti rugi lantaran seorang siswa yang jatuh dari balkon sekolah menimpa plafon dan sebuah komputer.
Akibat insiden tersebut, plafon dan komputer milik SDIT mengalami kerusakan. Sehingga mereka meminta agar orang tua siswa mengganti kerugian tersebut.
Hal ini sangat disayangkan oleh orang tua siswa. Sebab katanya, hal itu bukanlah hal yang disengaja. Pihak SDIT Ibnu Sina katanya, seharusnya meminta maaf kepada orang tua lantaran teledor dalam menjaga anak-anak di sekolah.
“Mestinya, pihak sekolah meminta maaf atas keteledorannya yang mengakibat anak cedera. Hal ini jelas merupakan kelalaian pihak sekolah,” kata pemerhati pendidikan dan pegiat media sosial Kota Palopo, Mubarak Djabal Tira, Minggu (04/08/2024).
Mubarak menjelaskan, kejadian itu terjadi September 2023 silam. Saat itu, sang anak tengah bermain bulutangkis bersama seorang rekannya di lantai dua gedung sekolah.
Ketika hendak mengamil kok (shuttlecock), sang anak justru terjatuh sehingga menimpa plafon dan komputer. Akibat kejadian itu, sang anak mengalami cedera dan trauma.
“Saat itu, pihak sekolah menghubungi ibu dari siswa ini. Tapi setibanya di sekolah, bukannya dipertemukan dengan anaknya sang ibu justru diajak untuk melihat ruang yang ditimpa anaknya,” jelasnya.
Tidak sampai disitu kata Mubarak, beberapa bulann kemudian, pihak sekolah kembali menghubungi orang tua siswa mereka meminta ganti rugi plafon dan komputer yang rusak dinilai sebesar Rp. 375.000. “Tentu respon ibu ini menolak hal tersebut dan memilih memindahkan anaknya ke sekolah lain,” ujarnya.
Mubarak mengungkapkan, jika selama ini pihak SDIT juga memungut biaya dari orangtua murid mulai uang pembangunan pada peserta didik baru, dan pembayaran tahunan kenaikan kelas dengan jumlah jutaan rupiah. ”
“Padahal, SDIT juga menerima BOS. Selain itu, kondisi Bangunan SDIT yang dulunya merupakan gedung futsal kini beralih fungsi menjadi sekolah,” ungkapnya.
“Olehnya itu, melalui sarana ini, kami kembali mendesak Pemkot Palopo untuk mendaklanjuti masalah ini, guna menghindari kejadian serupa bakal terjadi dikemudian hari,” samnbung Mubarak.
“Jika hal ini tidak mendapat respon yang baik, tentu kami mempertimbangkan untuk melakukan upaya lainnya,” pungkasnya. (put)