BELOPA — Bupati Luwu, Basmin Mattayang, menyatakan soal adanya surat yang menduga, kepala sekolah di Luwu ‘nyetor’ uang ke Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah, Asbullah, tidak perlu ditanggapi.
Sebab kata dia, pengirim surat tidak mencantumkan alamat dan no telpon.
” Jadi, tak perlu ditanggapi. Kalau orang itu gentlemen pasti lengkap identitas dan nomor telponnya yang bisa dihubungi,” katanya singkat saat ditemui usai serah terima jabatan Kajari Luwu di aula Bappeda, Senin (14/10/2019).
Sebelumnya, sebuah surat yang ditembuskan ke Bupati dan Wakil Bupati Luwu serta penegak hukum beredar di media sosial.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Badaruddin itu, mengungkap adanya dugaan pembayaran sejumlah uang oleh kepala sekolah (Kepsek) yang dilantik baru-baru ini di Kabupaten Luwu.
Dalam surat tersebut ditulis bahwa penyerahan uang dilakukan di salah satu hotel di Kota Palopo beberapa waktu lalu.
Uang tersebut kata Badaruddin, diserahkan kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Luwu, Asbullah.
Asbullah yang dimintai tanggapannya membantah adanya dugaan penyetoran uang untuk pengangkatan kepsek.
Dia menceritakan, dirinya ingin menemui Tenaga Ahli Bupati bidang Pendidikan, Arsalam Fattah untuk membahas seleksi Calon Kepala Sekolah (Cakep). Kebetulan, Arsalam tengah berada di salah satu hotel di Palopo.
” Setelah bertemu pak Arsalam di hotel, kami ke warkop. Kemudian datang sejumlah guru dan membayar kopi. Itu saja. Jadi saya tegaskan, tidak ada sama sekali pembayaran untuk pengangkatan kepsek. Demi Allah,” katanya saat dihubungi via telponya, Minggu (13/10/2019) pagi.
Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak, yang dimintai tanggapannya mengatakan akan memanggil Asbullah yang namanya disebut dalam surat itu.
” Saya akan panggil Kadis dan menyarankan melapor ke polisi. Karena ini sudah termasuk pencemaran nama baik. Wibawa pemerintah harus dijaga,” katanya.
Sekadar diketahui, pada 25 September 2019 lalu, Bupati Luwu Basmin Mattayang melantik 82 kepala SD dan SMP. (Fit)