WABAH CORONA: Pakar Penyakit Menular Sebut Kumpul Keluarga Jauh Lebih Bahaya dari Pergi Berbelanja, Waspada Saat Lebaran

656
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Pandemi virus corona mengharuskan semua orang untuk menjaga jarak atau lebih baik berdiam diri dirumah. Beberapa kegiatan disebut lebih berisiko menularkan dan menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, beberapa Negara mulai membuka lagi kegiatan perekonomian mereka dan orang-orang diperbolehkan keluar rumah, tingkat risiko penularan kembali ditakutkan.

Dikutip KORAN SERUYA dari Pikiran-Rakyat.com, Dr. Susan Hassig, seorang profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Pengobatan Tropis Universitas Tulane di New Orleans, mengingatkan mengenai risiko pergi ke tempat makan, berkumpul dengan teman, atau membuka surat.

ADVERTISEMENT

Berkumpul bersama keluarga atau teman yang tidak tinggal di rumah, menurut Hassig, memiliki risiko penularan infeksi yang tinggi. “Jika Anda belum tinggal bersama mereka, maka ada risiko potensial,” katanya.

Keluarga dan teman-teman tidak mungkin memakai masker atau menjaga jarak sosial saat berkumpul, dan orang yang tidak menunjukkan gejala dapat menyebarkan virus pada saat berkumpul.

ADVERTISEMENT

Jika Anda memutuskan untuk berkumpul bersama keluarga atau teman terlebih pada saat Lebaran, maka Anda harus mempertimbangkan usia dan latar belakang riwayat perjalanan mereka demi orang-orang di rumah.

Namun lain hal nya dengan berbelanja di toko kelontongan atau toko pakaian biasa. Hassig berpendapat, hal ini memiliki risiko yang rendah jika Anda menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Pada saat berbelanja Anda harus selalu waspada dan menjaga jarak dengan orang lain. Selain itu risiko yang paling besar ketika berbelanja hanya berada di kasir, karena pada saat pembayaran Anda akan berinteraksi aktif dengan petugas.

Maka dari itu, Hassig menyimpulkan bahwa risiko kumpul keluarga yang bukan satu rumah dengan Anda akan lebih tinggi dibandingkan dengan berbelanja ke supermarket.

Meskipun begitu, Anda harus selalu mengenakan masker jika memungkinkan dan berusaha menjaga jarak sejauh 2 meter dari orang lain.

Tindakan seperti social distancing dan mengenakan masker dapat mengubah tingkat risiko secara signifikan.  (*/tari)

ADVERTISEMENT