2018, Mappedeceng Bebas Campak dan Rubella

614
Sosialisasi Kampanye Campak dan Rubella (MR) di Aula Kantor Camat Mappedeceng, Rabu (18/7)
ADVERTISEMENT

Mappedeceng — Puluhan Kepala Sekolah tingkat TK, SD hingga SMP, serta seluruh aparat desa se-Kecamatan beserta para Bidan Desa turut menghadiri Sosialisasi Kampanye Campak dan Rubella (MR) di Aula Kantor Camat Mappedeceng, Rabu (18/7) kemarin.

Kepala UPT Puskesmas Cendana Putih (CP), I Ketut Gunawan, mengatakan masalah campak dan rubella merupakan penyakit yang mudah menular dan berpotensi mewabah dengan cepat apabila tidak ditanggulangi sejak dini atau sejak awal masa balita.

ADVERTISEMENT

“Rubella juga biasa menyerang anak-anak hingga ke tingkat yang sudah dewasa. Bahkan dominan menyerang pada ibu hamil dan akan mengakibatkan keguguran dan kematian,” ujar I Ketut Gunawan di hadapan peserta sosialisasi.

Penyakit campak, kata Gunawan, dapat menyebabkan kematian apabila disertai dengan komplikasi. “Penyakit ini bisa menjadi wabah apabila tingkat imunisasinya sangat rendah,” terang Gunawan.

ADVERTISEMENT

Pada 2017, Dinas Kesehatan Luwu Utara mendapatkan 15 kasus campak dan rubella, ada tujuh kasus di antaranya. Dan Mappedeceng salah satu penyumbang campak positif dan rubella di tahun tersebut. “Alhamdulillah pada 2018 tidak ada lagi kasus seperti itu,” ungkapnya.

Masih kata Gunawan, vaksin campak melalui imunisasi rutin telah dilakukan UPT Cendana Putih. Bahkan katanya, telah dilakukan dengan strategi ganda, sehingga apa yang dilaksanakan pada 2018 tidak ada lagi penyakit campak dan rubella di Mappedeceng.

“Semoga kita semua yang hadir saat ini mampu berkampanye atau memberikan sosialisasi tentang dampak penyakit ini kepada seluruh lapisan masyarakat. Peserta harus mampu menyebarluaskan informasi untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella,” ucapnya.

Sementara Camat Mappedeceng, Sitti Kidar, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan UPT Cendana Putih. “Saya mengapresiasi UPT Cendana Putih yang menindaklanjuti ke tingkat kecamatan, dan menghadirkan para Kepala Sekolah, aparat Desa dan Bidan Desa,” ujar Kidar.

“Mereka adalah tanggung jawab kita. Anak-anak kita saat ini adalah aset bangsa dan penerus kita ke depannya. Untuk itu, mari berbuat bersama agar penyakit yang dimaksud tidak mewabah lagi,” harap mantan Camat Rongkong ini. (harianto)

ADVERTISEMENT