PALOPO–Salah seorang dari dua pelaku begal alumni IAIN Palopo, Temmalasari dan Nurul Tipta, telah diamankan tim Resmob Polsek Wara, Senin (22/12/2019) malam lalu, setelah hampir satu pekan dalam pengejaran polisi. Pelaku bernama Hendra, 22 tahun.
Polisi kini mengejar rekan Hendra, yang identitasnya sudah dikantongi polisi. “Kita berharap, pelaku yang masih buron segera ditangkap,” ujar Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas saat menggelar jumpa pers di Mapolres Palopo, Selasa (24/12/2019).
Nah, ada sejumlah fakta lain terkait pelaku begal ini, yang perlu Anda ketahui. Berikut 10 fakta pelaku:
1. DITANGKAP DI LAPAS PALOPO
Hendra tidak menyangka jika dirinya akan diciduk polisi. Sebab, Hendra merasa aman mendekam di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palopo. Namun, saat tengah istirahat didalam blok tahanan, tim Resmob Polsek Wara datang menangkapnya, Senin (23/12/2019) malam lalu.
2. PELAKU PEMBUNUHAN DI LUWU
Ternyata, Hendra berstatus narapidana kasus pembunuhan tahun 2018 di Kabupaten Luwu. Dia dijatuhi hukuman penjara 3 tahun dan sudah 1,6 tahun menjalani hukuman badan. Saat membegal dua korban bersama seorang temannya, Hendra berada di luar Lapas karena menjalani asimilasi atau ijin bekerja diluar Lapas agar bisa bersosialisasi kembali dengan masyarakat.
Namun, saat asimilasi itulah, Hendra tidak kapok-kapoknya berurusan dengan hukum. Dia membuntuti dua korban, Temmalasari dan Nurul Tipta dari Jalan DR Ratulangi, kemudian membegalnya di Jalan Manennungeng, tak jauh dari SD Manennungeng, Minggu (15/12/2019) lalu.
3. TERDETEKSI DARI SINYAL PONSEL KEDUA KORBAN
Keberadaan Hendra dibalik tembok Lapas Kelas IIA Palopo ternyata diketahui polisi berkat sinyal ponsel dua korban yang digasak Hendra. Didalam Lapas, Hendra menyembunyikan dua ponsel milik kedua korban.
Melalui penyelidikan menggunakan peralatan canggih, sinyal ponsel kedua korban terdeteksi di Lapas Palopo. Dari sinilah awalnya, polisi mengungkap pelaku begal tersebut.
4. KORBAN DIBEGAL SAAT MAU KE PASAR
Hendra dan rekannya yang masih buron, mengincar dua alumni IAIN Palopo sejak dari Jalan DR Ratulangi, Kota Palopo. Melihat dua korban berboncengan naik motor, apalagi kedua korban terlihat memainkan ponselnya di atas motor, kedua pelaku mengincarnya. Pelaku membuntuti kedua korban sampai di Jalan Manenungan. Di tempat sepi, dua korban dibegal.
5. DUA KORBAN TERLUKA
Saat dibegal, kedua korban, Temmalasari dan Nurul Tipta berusaha mempertahankan ponselnya saat dibegal Hendra dan temannya. Sempat terjadi tarik-menarik, sehingga kedua korban terjatuh dan mengakibatkan luka robek pada mulut dalam (dijahit), wajah, siku, lutut, dan luka memar pada dahi, serta kedua korban langsung mendapat perawatan medis di RS St Madyang Palopo.
Diberitakan sebelumnya, upaya Polres Palopo bersama jajarannya mengungkap pelaku begal yang dialami dua alumni IAIN Palopo akhirnya membuahkan hasil. Salah seorang pelaku bernama Hendra, 22 tahun, warga Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, diringkus pada Senin (23/12/2019) malam lalu.
Hendra diamankan tim Resmob Polsek Wara. “Setelah menangkap satu pelaku, kita masih mengejar satu pelaku lainnya. Identitas pelaku sudah diketahui,” kata Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas, dalam jumpa pers di Mapolres Palopo, Selasa (24/12/2019) siang ini.
Menurut Kapolres, pihaknya berusaha meringkus pelaku yang masih buron.
“Mudah-mudahan rekan pelaku bisa segera diamankan,” katanya.
Adapun modus kasus begal ini, AKBP Alfian menyebutkan, dua pelaku membuntuti dua korban dari jalan DR Ratulangi. Saat berada di Jalan Manennungeng, saat suasana sepi, dua pelaku beraksi.
Dua alumni IAIN Palopo yang jadi korban begal diketahui bernama Timmalasari dan Nurul Tipta.
Keduanya dibegal dua pria berboncengan sepeda motor
saat hendak menuju ke Pusat Niaga Palopo untuk belanja, Minggu (15/12/2019) lalu.
Saat melintas di Jalan Manennungeng, sepeda motor mereka tiba-tiba didekati dua pelaku yang juga berboncengan sepeda motor.
Dua pria itu kemudian merampas ponsel kedua korban jenis Oppo dan iPhone. Kedua korban terjatuh dari motornya dan sempat terseret beberapa meter di aspal sehingga mengalami luka-luka.
Dua korban yang belum lama ini diwisuda di IAIN Palopo mengaku tidak mengenali wajah kedua pelaku, karena setelah berhasil menggasak ponsel mereka, kedua pelaku langsung kabur. (iys)