Benarkah Menteri Kesehatan Sudah Letakkan Jabatan? Cek Faktanya!

14824
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Isu berkembang, entah darimana sumbernya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dikabarkan mundur dan menuruti permintaan netizen agar ia meletakkan jabatannya sebagai menteri kesehatan RI.

Benarkah kabar yang viral ini?

ADVERTISEMENT

Ternyata ini kabar hoaks alias berita dusta yang ramai di Sosial Media, utamanya Twitter.

Adalah akun twitter @dwikiaprinaldi yang mengunggah narasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyertakan video memperlihatkan Menkes Terawan seperti jalan mundur di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

“Sesuai permintaan, akhirnya menkes Terawan mundur,” tulis akun twitter @dwikiaprinaldi, Rabu 18 Maret 2020.

Dilansir Media Indonesia, unggahan ini ramai direspons warganet. Hingga pukul 18.50 WIB, sudah 1.000 akun yang memberikan komentar, 11.400 retweet dan 18.500 likes.

Namun, dia bukan memperlihatkan video konferensi mundurnya sang Menteri. Tetapi video yang memperlihatkan Menkes Terawan seperti jalan mundur di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Video tersebut diedit menjadi reverse video, makanya terlihat seolah-olah sang menteri berjalan mundur. Padahal sebenarnya Menteri Terawan berjalan maju kedepan.

Peristiwa dalam video itu adalah saat Menteri Terawan datang dan pulang meninggalkan Istana Merdeka pada Selasa 22 Oktober 2019 tahun lalu. Kala itu, Terawan dipanggil oleh presiden RI, Joko Widodo, terkait kesiapannya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Kesehatan RI.

Informasi tentang mundurnya menteri yang belakangan sering muncul di televisi akibat virus korona ini adalah tidak benar alias HOAX.

Informasi ini masuk kategori hoax jenis satire atau parodi. Satire biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh. Bisa jadi, niatnya hanya untuk lucu-luan saja.

Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran, tulis Medcom.

KMS Desak Jokowi Pecat Menkes Terawan

Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan, lantaran dinilai gagal memahami kesehatan publik.

“Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menkes Terawan dengan figur yang lebih paham kesehatan publik, punya kepekaan krisis, yang akan memandu kita melewati krisi kesehatan terburuk ini,” tulis pernyataan sikapnya, Selasa (17/3/2020).

KMS sendiri menilai risiko yang dihadapi Indonesia saat ini tidak akan dapat ditangani tanpa Menteri Kesehatan yang betul-betul memahami kebijakan kesehatan publik.

“Bagaimana mungkin rumah sakit akan bekerja secara serius apabila Menkesnya sendiri beranggapan COVID-19 ini sama dengan flu biasa dan bisa sembuh dengan sendirinya?” tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga menilai Menkes Terawan Agus Putranto menunjukkan sikap pogah, serta menganggap enteng, dan anti sains dalam menangani wabah corona di Indonesia.

“Memandang rendah persoalan namun berakibat pada hilangnya kewaspadaan,” tulisnya lagi.

Berikut keselahan mendasar Menkes Terawan menurut Koalisi Masyarakat Sipil:

1. Pernyataan bahwa pasien yang sudah sembuh akan kuat imun, di saat pengalaman negara lain justru menunjukkan hal yang sebaliknya;

2. Gagal mengkoordinasi rumah sakit agar sigap melakukan pemeriksaan dan penanganan COVID-19, termasuk memastikan ketersediaan dana/anggaran dan alat. Juga menjaga mutu/kualitas kerja tenaga kesehatan, tenaga administrasi, pusat data dan informasi di RS, terutama di waktu krisis seperti sekarang;

3. Masih dimonopolinya pemeriksaan sampel hasil tes swab di Litbankes Jakarta yang memperlambat respons tanggap darurat;

4. Menggelar acara publik dan bukannya turut menerapkan social distancing.

(*/iys)

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 085 241 855 036
Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119
ADVERTISEMENT