Masih Ada 49 Spesimen Swab di Luwu Utara Menunggu Hasil Lab, Jumlah Kasus Konfirmasi Positif Tetap 56 Kasus

280
Update Data Covid-19 di Kab. Luwu Utara per Jumat 10 Juli 2020.(Sumber: GTC Lutra)
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA–Kontak tracing terhadap kasus yang positif terus dilakukan oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes Kabupaten Luwu Utara.

Kontak tracing dan testing secara massif yang dilakukan Tim Gerak Cepat di Posko TGC melalui pelayanan Rapid Test secara gratis.

ADVERTISEMENT

Juru Bicara (Jubir) resmi pemerintah kabupaten Luwu Utara terkait Covid-19, Komang Krisna menyampaikan, bahwa dari kontak tracing, testing/skrining Rapid test secara gratis, dan deteksi rumah sakit daerah dan rumah sakit swasta, telah didapatkan spesimen sebanyak 49 spesimen mulai tanggal 7-10 Juli 2020.

“Dari 49 spesimen swab itu, masih menunggu konfirmasi Lab. dari BBLK Makassar. Selanjutnya sampai saat ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Lutra sebanyak 56 orang,” terang Komang dalam rilisnya yang diterima KORAN SERUYA, Jumat 10 Juli 2020.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya disampaikan pula, bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah lagi sebanyak 2 orang di kecamatan Masamba, pada Kamis (9/7/2020) kemarin.

Penambahan kasus tersebut berinisial MU (umur 41 tahun) beralamat di Kecamatan Masamba dan DJ, umur 49 tahun juga beralamat di Kecamatan Masamba.

Dari kontak tracing dan skrining di rumah sakit swasta mampu mendeteksi adanya penularan Covid-19.

Kasus positif berinisial IM itu berdasarkan hasil kontak tracing yang dilakukan Tim Gerak Cepat Dinkes Lutra. Dan kasus berinisial DJ berdasarkan Rapid Test yang dilakukan Rumah Sakit Hikmah Masamba.

“Perlu diinformasikan bahwa gugus percepatan penanganan Covid-19 Kab Luwu Utara (TGC) masih intensif melakukan Rapid Test massal dan kontak tracing serta merupakan tempat penyimpanan dan pengiriman spesimen swab ke laboratorium Makassar termasuk rumah sakit swasta yang ada di Luwu Utara.

Dukungan masyarakat yang mempunyai kapasitas untuk mengedukasi masyarakat sangat diperlukan, bukan sebaliknya memprovokasi warga terhadap hal-hal yang tidak jelas sumbernya.

“Pilihannya anda akan ikut berkontribusi sebagai edukator atau sebagai provokator, tentu terpulang pada diri masing-masing karena ini terkait dengan habit dan karakter setiap orang. Sebagaimana teko kopi hanya akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya,” imbuh Komang Krisna dalam siaran persnya.

Ia melanjutkan, pengendalian Covid-19 harus tetap menggunakan akal sehat dengan tetap menjaga kewarasan. Hal ini penting untuk dipahami bersama bahwa pada situasi seperti ini setiap orang dikomunitasnya perlu untuk saling mensupport.

“Menghindari menyebarkan informasi yang tidak kredibel, berhenti untuk selalu mengeluh dan menyalahkan. Karena hal tersebut tidak berujung pada perbaikan keadaan pengendalian Covid-19,” tuntasnya.(iys)

ADVERTISEMENT