Sulsel Kembali Rawan Corona, 4 Kabupaten/Kota Melenggang ke Zona Merah, Palopo Salah Satunya!

6232
ADVERTISEMENT

PALOPO–Kasus penularan virus Corona di Sulawesi Selatan kini memasuki fase “ngeri-ngeri sedap”.

Berapa tidak, sedikitnya, ada 4 kabupaten/kota di Sulsel dinyatakan berstatus Zona Merah, alias status siaga satu.

ADVERTISEMENT

Ditilik Koran Seruya di website resmi Satgas Penanggulangan Covid-19 Sulsel dibawah koordinasi BPBD Provinsi dan Dinas Kesehatan Sulsel, selain kota Palopo, Kabupaten Luwu Timur, Jeneponto dan Makassar sudah kembali ke zona Merah setelah sebelumnya berada di zona oranye.

Juru Bicara resmi Satgas Covid kota Palopo, DR dr Ishaq Iskandar, MKes menyebut jika  Palopo kembali berada di Zona Merah sejak tanggal 20 Desember lalu, dengan angka penularan rata-rata cukup tinggi, dibuktikan dengan adanya kasus 3 kasus terbaru, yang berujung pada kematian warganya, pada Kamis-Jumat hingga Sabtu hari ini, 26 Desember 2020.

ADVERTISEMENT

“Untuk kasus hari ini (Sabtu, red) ada 1 yang Meninggal Dunia, seorang ibu (perempuan), orang tua dari salah satu Bidan (tenaga medis) yang kerja di bawah lingkup Dinas Kesehatan kota Palopo, ia terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya ada 2 kasus MD dan dalam minggu ini sudah ada 4 yang meninggal, jadi kami mohon agar waspada ki semua,” ujar Jubir, Sabtu petang beberapa saat lalu (26/12).

Selain meminta masyarakat disiplin kokoh pada protokol kesehatan, ia juga mengimbau agar surat edaran walikota yang sudah diteken beberapa hari lalu untuk dipatuhi dan dilaksanakan. “Disiplin semua warga kata kunci kita bisa keluar dari krisis ini, semua pihak, warga biasa, pengusaha, tetap harus patuhi protokol kesehatan, kapan dimana saja dan dalam situasi apapun,” tegasnya.

Ishaq juga mengatakan, Pemkot Palopo sudah diminta dari pihak Provinsi untuk lebih serius melakukan pengendalian dalam menekan angka Covid-19. Apalagi, ada tren lonjakan kasus belakangan ini. Menurut Ishaq yang melansir informasi tersebut dari Satgas Covid Provinsi, bahwa kini sudah ada 28 kabupaten/kota berada di zona oranye yang sudah hampir pasti masuk zona merah, dan Palopo salah satunya yang per tanggal 20 Desember lalu sudah “nyebrang” dari Oranye ke Zona Merah,” tukasnya, saat dihubungi Koran Seruya via telepon.

Hal inilah yang kemudian membuat Walikota Palopo, HM Judas Amir terpaksa mengambil “jurus” lama dalam meredam penyebaran Covid-19 di kota idaman berpenduduk lebih 200 ribu jiwa ini.

Data Covid terbaru di kota Palopo, per Jumat, 25 Desember 2020 kemarin, ada 601 kasus konfirmasi positif, 468 sembuh, dan 21 meninggal. Tingkat penyebaran kasus positif 18,63 persen, angka kesembuhan 77,87 persen, dan kematian 3,49 persen.

Dari angka itu, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini sebanyak 58 orang, yang tersebar di beberapa rumah sakit di kota Palopo.

Lalu ada 8 orang yang menjalani wisata Covid-19 di Hotel Kamanre (pasien suspek tanpa gejala), dan 46 orang menjalani isolasi mandiri.

Data Covid-19 Sulsel

Di Sulsel, dari situs covid-19.sulsel.go.id data terbaru menunjukkan, jumlah pasien terkonfirmasi keseluruhan 18.316 di Sulsel (data Jumat 25/12/2020). Jumlah pasien sembuh terdapat penambahan 327 orang.

Kasus pasien terkonfirmasi positif Coronavirus Disease (COVID-19) di Provinsi Sulawesi Selatan kembali bertambah sebanyak 411 orang berdasarkan data harian dari Kementerian Kesehatan yang dilansir Jumat, (25/12) kemarin.

Akumulatif sembuh jumlahnya 22.787 orang dan yang meninggal dunia ada tambahan 3 orang, menjadi akumulatif sebanyak 572 orang meninggal dunia, per Sabtu 26 Desember 2020.

Dari data per Kamis 24 Desember 2020 lalu, yang diolah dari Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, tercatat ada 520 pasien baru. Hasil itu diperoleh dari pengujian 4.061 spesimen dari 21 kabupaten kota se Sulsel yang diperiksa di laboratorium. Untuk angka reproduksi (Rt) masih berada di angka 1,33.

Penyumbang pasien terbanyak masih dari Kota Makassar sebanyak 293 kasus, disusul Kabupaten Sinjai 41 kasus dan Kabupaten Gowa sebanyak 11 kasus, Kabupaten Soppeng 27 kasus, Kabupaten Bantaeng 23 kasus, Kabupaten Jeneponto 17 kasus, Kabupaten Luwu Utara 16 kasus, dan Kabupaten Maros 11 kasus. Sedangkan kabupaten lainnya di bawah 10 kasus.

(iys)

ADVERTISEMENT