Usianya Baru 20 Tahun, Rahmat Erwin Abdullah Lifter Pencetak Perunggu untuk Indonesia, Anak Makassar yang Bercita-cita Jadi Miliarder

686
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM — Lifter Indonesia, pemuda asal kota Makassar, Rahmat Erwin Abdullah sukses menorehkan prestasi dalam debutnya di Olimpiade 2020 Tokyo, Rabu (28/07) kemarin.

Rahmat mendulang medali perunggu dalam kelas 73 kg putra olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo, 15 jam yang lalu saat berita ini dipublikasikan Koran Seruya.

ADVERTISEMENT

Lifter putra Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah mengangkat beban pada kelas 73 kilogram putra di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019). Rahmat Erwin Abdullah menyumbang medali emas dan menorehkan total angkatan terbaik seberat 322 kilogram.

 

Rahmat Erwin Abdullah, atlet kelahiran Makassar 13 Oktober 2000 itu kini menjadi buah bibir di Tanah Air. Semua media memberitakan keberhasilan putra Erwin Abdullah mantan lifter yang kini menjadi pelatih nasional.

Bertanding pada kelas 73 kg di Tokyo International Forum, Jepang, Rahmat tampil impresif di Grup B, setelah membukukan total angkatan 342 kg dengan rincian snatch 152 kg dan clean & jerk 190 kg.

ADVERTISEMENT

Adapun medali emas direbut lifter China, Shi Zhiyong, yang membukukan total angkatan 364 kg (snatch 166 kg dan clean and jerk 198 kg), sekaligus menjadi rekor baru Olimpiade.

Sementara itu, perak diamankan lifter Venezuela, Mayora Pernia Julio Ruben, dengan total angkatan 346 kg (snatch 156 kg dan clean and jerk 190 kg).

Sebelumnya, Rahmat memiliki angkatan snatch terbaik 148 kg dan clean & jerk 187 kg.

Pemuda 20 tahun ini menjelaskan, dirinya sempat mengalami kendala saat pertandingan. Hamstring paha kanannya cedera saat melakukan pemanasan clean and jerk.

Hal ini pula yang menyebabkan dirinya tidak bisa melakukan angkatan maksimal, termasuk saat tak berhasil melakukan angkatan clean and jerk 190 kg pada percobaan kedua.

“Saya juga tidak tahu mengapa paha belakang saya cedera. Tidak pernah sebelumnya seperti ini. Kalau dalam kondisi normal, saya mungkin bisa mengangkat 200 kg clean and jerk. Padahal waktu angkatan snatch sudah berada enak banget, powernya juga sudah dapat,” ujar Rahmat.

Sebelum itu, Rahmat Erwin menorehkan prestasi tinggi di Asian Junior Championship 2019 di Pyongyang, Korea Utara. Dia meraih emas di kelas 73 kg.

Di ajang yang sama setahun kemudian di Tashkent, Uzbekistan, Rahmat Erwin juga bisa mempertahankan prestasi yang sama.

Saat Eko Yuli Irawan sudah memasuki akhir masa karier sebagai lifter, 32 tahun, Rahmat muncul sebagai angin segar untuk meneruskan prestasi cabor angkat besi.

Bersama Windy Cantika Aisah, juga peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin akan menjadi atlet yang ideal untuk mendapatkan tongkat estafet dari Eko Yuli.

Sekelumit Hidupnya

Rahmat Erwin Abdullah ternyata sudah ikut latihan angkat besi sejak kelas satu SD.

Namun Rahmat Erwin Abdullah sempat berhenti latihan dan baru melanjutkan mimpinya menjadi lifter andal ketika beranjak ke bangku SMP.

“Ikut latihan sejak kelas 1 SD, tetapi sejak itu saya sudah enggak latihan lagi. Tetapi pas mau masuk SMP saya latihan lagi,” tutur Rahmat seperti dikutip Koran Seruya dari BolaSport.com.

Lifter yang tengah naik daun itu kemudian menceritakan salah satu kisahnya di mana ia pernah berlatih tanpa menggunakan sepatu.

“Dulu saya pernah mengangkat beban 40kg tanpa sepatu dan itu sedang hujan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Rahmat Erwin Abdullah sempat membuka peluang meraih medali Asian Games 2018 saat turun pada kelas 77Kg putra yang berlangsung Kamis (24/8/2018).

Tampil terlebih dahulu, Rahmat mampu memimpin grup B berkat total angkatan 314Kg, 142Kg untuk angkatan snatch serta 172Kg untuk clean and jerk.

Akan tetapi, peluang itu pupus saat beberapa lifter yang berada di Grup A tampil berkompetisi.

Pasalnya, sejumlah lifter mampu tampil superior dan mengungguli jauh total angkatan Rahmat Erwin Abdullah yang sebelumnya menjadi yang terbaik pada Grup B, saat itu.

Rahmat, bercita-cita menjadi miliarder untuk membahagiakan kedua orangtuanya.

“Saya ingin membahagiakan kedua orangtua saya, lewat prestasi saya di angkat besi, saya ingin membanggakan mereka, mungkin jadi miliarder bisa juga kali yah,” ujarnya setengah berseloroh.

(*)

ADVERTISEMENT