PALOPO — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Palopo secara intens menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan komoditas pangan strategis di wilayah Kota Palopo. Hal itu dilakukan terutama saat ini menjelang Bulan Puasa dan Idul Fitri 2018.
Hal ini disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Palopo saat memimpin rapat TPID yang berlangsung di ruang rapat Walikota Palopo Jumat 11 Mei 2018.
Menurut Andi Arwien, dirinya berharap pertemuan tersebut menjadi sebuah evaluasi serta pengembangan strategi serta kebijakan daerah dalam menyikapi prospek perkembangan produksi dan harga pangan serta langkah – langkah penanganan yang akan dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kota Palopo.
Andi arwien juga berharap rapat tersebut tercapai Sinergitas untuk menjaga kecukupan stok atau pasokan dan stabilitas barang kebutuhan pokok masyarakat dan pendukungnya di Kota Palopo menjelang bulan ramadan. “Hal ini sangat penting dan ini juga salah satu upaya pemerintah Kota Palopo untuk menekan harga agar tetap stabil dan ketersediaan stok kebutuhan pokok menjelang ramadan tetap aman,” ungkap Andi Arwien.
Pada kesempatan itu, Andi Arwien juga mengatakan kalau dirinya sempat berkunjung ke Pusat Niaga Palopo (PNP) dan melihat langsung bagaimana kondisi PNP. Dan dirinya berpesan agar dalam mengantisipasi kondisi para pedagang utamanya para pedagang musiman menjelang ramadan agar tindakan yang diambil nantinya harus baik agar tidak terjadi masalah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palopo H Jamaluddin SH., MH membenarkan hal tersebut, menurutnya selain persoalan inflasi, beberapa hal yang menjadi persoalan adalah para pedagang musiman.
Dilanjutkan sekda, ada beberapa pedagang bermohon pada ramadan nanti mereka menginginkan separuh jalan dapat digunakan untuk berjualan. Namun, sesuai penyampaian Kepala pasar agar jalan tidak bisa digunakan untuk berdagang hal itu harus disikapi dengan benar sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan.
” Kenyamana pengunjung dan pedagang lain harus diperhatikan, jangan sampai mereka merasa terganggu sehingga menimbulkan masalah baru,” ungkap Sekda.
Pada rapat TPID turut hadir Kepala Bappeda Firmanzah, Kepala Badan Pusat Statistik Ruben Pabunta, Kabag Ekonomi Setda Kota Palopo Buhari, serta para stoke holder terkait lainnya. (hms)