PALOPO — Empat hari jelang ditutupnya pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) di Kota Palopo, tak satupun partai politik (parpol) yang telah menyodorkan nama-nama figur yang tepat untuk maju bertarung di Pemilihan legislatif (Pileg) 17 April 2019 mendatang. Informasi yang dihimpun Koranseruya.com dari sejumlah pengurus parpol di Palopo, rata-rata mereka baru menyodorkan di H-2 ditutupnya pendaftaran. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 17 Juli pukul 23.59 WITA.
Ada berbagai alasan sehingga parpol di Palopo belum berani menyerahkan berkas ke KPU Palopo. Seperti belum cukupnya kuota 30 persen perempuan, ketokohan sang caleg hingga komposisi caleg agar bisa merebut sedikitnya 1 kursi. “Kuota perempuan belum cukup. Makanya kami belum daftar ke KPU,” kata salah satu legislator DPRD Palopo, Jumat (13/7/18) siang.
Selain karena kuota perempuan belum cukup, parpol juga masih sibuk memilah figur yang dianggap tepat mendulang suara di setiap dapil. “Sebenarnya bukan cari suara yang berat kalau sekelas pileg, tapi figurnya. Kadang kita sudah dapat figur tepat, eh pindah lagi ke partai lain. Makanya kadang terjadi bongkar pasang. Ini yang membuat kita lambat mendaftar,” kata legislator lainnya. Kesulitan lainnya ialah susahnya mencari tandem bagi partai yang memiliki caleg incumbent. “Kita juga biasa dapat figur tepat diluar kader, punya massa dan berpeluang besar duduk. Tapi setelah melihat ada incumbent, yang bersangkutan cari partai lain dengan alasan berat mengalahkan incumbent,” katanya.
Dinamika lainnya ialah, sejumlah parpol di Palopo masih menunggu figur potensial yang tak tercover di partai tertentu yang terlebih dulu melakukan pendekatan. Ini juga membuat parpol saling ‘intip’ bacaleg. Tidak hanya saling intip, sejumlah figur ternama bahkan mendapat tawaran dari semua partai. Ia seolah menjadi rebutan. Lobi-lobi politik hingga iming-iming nomor keberuntungan menjadi tawaran empuk parpol dalam menggaet figur potensial non kader. (asm)