MOROWALI — Pasca bentrok yang terjadi di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/10/2018), yang melibatkan penduduk setempat dengan pendatang, warga Toraja masih dilanda kekhawatiran. Mereka masih was-was akan terjadi bentrok susulan. Pusat bentrok di dua desa yakni Kaurea dan Baho Makmur
” Warga Toraja di Bahodopi siaga satu. Mereka berjaga-jaga di tempatnya masing-masing,” kata, John Massolo, warga Lamasi Kabupaten Luwu yang punya rumah kost di Bahodopi, saat dihubungi, Minggu (28/10/2018).
Dia juga mengungkapkan, hingga saat ini, warga Toraja yang mengalami luka akibat sabetan benda tajam hanya satu orang. Di Bahodopi sendiri jumlah warga asal Toraja jumlahnya mencapai ribuan orang. Umumnya mereka bekerja sebagai karyawan tambang. Mereka berhimpun dalam Kerukunan Warga Toraja (KKT).
BACA JUGA : Diduga Dipicu Keributan di Kafe, Kerusuhan di Bahodopi Pecah, Dua Warga Toraja Luka
Hingga saat ini petugas baik dari kepolisian maupun TNI, berjaga-jaga di lokasi. Ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bentrok susulan. Diduga kuat, pemicu bentrok massal itu adalah keributan yang terjadi di Cafe Bintang, salah satu THM di Bahodopi, Rabu malam lalu. Insiden tersebut akhirnya meluas dan melibatkan penduduk setempat dengan pendatang asal Toraja.
Minggu (28/10/2018), disaksikan oleh Bupati Morowali, Taslim, menandatangani kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Kesepakatan damai tersebut digelar di Kantor Polsek Bahodopi. (adn)