PALOPO – Puluhan Siswa SMPN 1 Palopo mengikuti pelatihan skrining tajam penglihatan. Kegiatan tersebut digelar Hellen Keller Internasional (HKI) dan bekerja sama dengan puskesmas dan dinas kesehatan Kota Palopo, Rabu (6/3/2019).
52 siswa mengikuti program untuk mendeteksi sejak dini kebutaan itu. Dengan begitu, mereka dapat membangun informasi kepada rekan mereka.
“Kacamata salah satu alat bantu untuk membantu penglihatan. Jika seseorang tidak terdeteksi dia bisa jadi buta, dan disarankan tidak menggunakan kacamata koreksi yg tidak sesuai dengan kebutuhan,” jelas Sekretaris Iropin Pengda Sulsel, Andika bayu.
Dia menambahkan, banyak optik yang tidak berijin dan tidak mempunyai tenaga refraksionis. Hal tersebut tentu dapat merugikan para pengguna kacamata. Sebab, mereka tidak mendapatkan perawatan dari ahlinya.
“Itu sangat merugikan para pengguna kacamata. Jika ada optik yang tidak ada tenaga kesehatan refraksi optisi, maka oknum itu melanggar UU nakes no 36 tahun 2014 ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara,” pungkasnya. (ren/liq)